Kunjungan Belajar Menteri Cilik ke Thailand Fokus Atasi Eksploitasi Anak

Minggu, 22/01/2017 07:30 WIB

Bangkok - Tindak pencegahan eksplotasi anak di bawah umur menjadi perhatian khusus Plan International Indonesia. Bersama enam Menteri cilik, Jumat (20/1), Plan Indonesia berkunjung ke Provinsi Rayong, Thailand dalam rangka berbagi informasi melalui program Stop Eksploitasi Anak melalui Pelayanan Terjangkau atau SEAS yang diinisiasi oleh Plan Asia.

SEAS merupakan program pembinaan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak migran dari Kamboja, Myanmar, dan Laos yang berada di Thailand. Alasan utama menarik anak-anak di bawah umur tersebut ke bangku pendidikan, agar tidak dipekerjakan serta memberikan alternatif masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Jika tertarik untuk bergabung, anak-anak yang rata-rata berusia empat hingga empat belas tahun itu dididik dan diajarkan pengetahuan dasar, sebelum memasuki jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Koordinator Proyek SEAS, Sasivara Tulyayuh mengatakan, selain sebagai program pra-sekolah, keberadaan program ini penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Thailand, yang tidak dimiliki oleh anak-anak migran. Sehingga saat memasuki jenjang sekolah, mereka dapat berkomunikasi dengan anak-anak lokal.

"Jika di sini mereka tidak bisa bahasa Thailand, mereka akan mendapatkan diskriminasi dari anak-anak asli," ujar wanita yang akrab dipanggil May ini kepada Jurnas.com di Bangkok, Thailand.

Tidak hanya mempersiapkan pengetahuan dasar, SEAS juga meliputi pelatihan keterampilan bagi orang tua murid, perlindungan dan jaminan sosial, serta pelibatan stakeholder dalam membuka peluang pekerjaan bagi para migran.

TERKINI
Postecoglou Akui Spurs Sempat Panik Ditinggal Kane Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS