Presiden Ebrahim Raisi Tuding Biden Hasut Kekacauan di Iran

Senin, 17/10/2022 09:41 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Iran, Ebrahim Raisi menuduh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menghasut kekacauan setelah menyatakan dukungannya untuk demonstrasi menentang kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal dalam tahanan pemerintah Iran hampir sebulan yang lalu.

Protes dimulai pada pertengahan September setelah Amini, 22, meninggal setelah tiga hari dalam tahanan polisi moral Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk wanita.

"Pernyataan presiden Amerika, yang menghasut kekacauan, teror, dan penghancuran negara lain, berfungsi sebagai pengingat kata-kata abadi pendiri Republik Islam yang menyebut Amerika Setan Besar," kata Raisi, merujuk pada Almarhum Ayatollah Ruhollah Khomeini.

"Plot musuh harus dilawan dengan langkah-langkah efektif untuk menyelesaikan masalah rakyat," kata Raisi, menurut pernyataan dari kantor presiden.

Puluhan orang tewas dalam protes tersebut. Sebagian besar adalah pengunjuk rasa, tetapi anggota pasukan keamanan juga tewas. Ratusan demonstran telah ditangkap.

Pada Jumat, Biden mengatakan, berdiri bersama warga, para wanita pemberani Iran. "Itu mengejutkan saya apa yang terbangun di Iran," kata presiden AS. "Itu membangkitkan sesuatu yang menurutku tidak akan tenang untuk waktu yang sangat lama."

Juru Bicara Urusan Luar Negeri Iran, Nasser Kanani mengatakan pada Minggu, "Iran terlalu kuat untuk keinginannya untuk terpengaruh oleh campur tangan ... seorang politisi lelah bertahun-tahun gagal."

"Kami akan bersama-sama mempertahankan kemerdekaan Iran," tulis Kanani di Instagram.

AS mengeluarkan sanksi baru terhadap pejabat Iran pada 6 Oktober atas penindasan kekerasan terhadap protes. Bulan lalu, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi pada polisi moral.

Raisi menuduh AS memulai kerusuhan di masa lalu, mengatakan karena "kegagalan Amerika dalam militerisasi dan sanksi, Washington dan sekutunya telah menggunakan kebijakan destabilisasi yang gagal".

Bulan ini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyalahkan AS dan Israel karena menghasut protes, menuduh mereka berusaha menghentikan kemajuan Iran.

Sumber: Al Jazeera

TERKINI
Baru Hadir Pertama Kali di Met Gala 2024, Bintang Baywatch Pamela Anderson Tampil Polos Met Gala 2024, Sarah Jessica Parker Tampil dengan Ciri Khasnya Headpiece Unik Jadi Ketua Met Gala 2024, Zendaya Beri Penampilan Dramatis dengan Gaun Merak Met Gala 2024, Inilah Penampilan Kecantikan Putri Tidur ala Kendall Jenner