Senin, 26/09/2022 04:02 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Swiss akan memusnahkan 10,3 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna setelah habis masa berlakunya minggu ini, kata Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (24/9).
Dikutip dari AFP, Kemenkes Swiss mengatakan tidak punya pilihan selain memusnahkan vaksin setelah masa berlakunya berakhir Rabu lalu.
Dikatakan kepada kantor berita bahwa 2,5 juta dosis disimpan di pangkalan logistik tentara Swiss dan 7,8 juta berada di depot penyimpanan eksternal di Belgia.
Kemenkes Swiss mengkonfirmasi laporan awal di situs berita Swiss Beobachter, yang memperkirakan bahwa dosis yang ditetapkan untuk penghancuran bernilai sekitar 280 juta franc Swiss atau sekitar Rp 4,29 triliun.
Putusan Pengadilan Eropa Perintahkan Swiss Bertindak Mengekang Perubahan Iklim
Lanny/Ribka jadi Juara Swiss Open 2024
Polisi Swiss Desak Turis Waspadai Longsoran Salju Usai Lima Pemain Ski Tewas
Kemenkes Swiss, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP, merujuk pada strategi pengadaan awal dalam perlombaan mengembangkan vaksin untuk melawan pandemi global COVID-19.
Swiss memesan dosis dari berbagai produsen untuk menghindari ketergantungan pada vaksin yang pada akhirnya mungkin terbukti tidak efektif dan untuk menjaga dari masalah pengiriman.
Namun, faktanya bahwa vaksin berbasis teknologi mRNA, dari Moderna dan Pfizer-BioNTech, ternyata efektif, membuat Swiss memiliki surplus dosis yang besar.
Pada bulan Juni, situs berita Swissinfo memperkirakan bahwa Swiss memiliki kelebihan sekitar 38 juta dosis berbagai vaksin COVID-19, yang akan kedaluwarsa sebelum akhir tahun.
Kementerian mengatakan bahwa sekitar 3,5 juta dosis vaksin Moderna baru yang diadaptasi akan tersedia ketika Swiss memulai kampanye booster berikutnya bulan depan.
Swiss, yang telah menghitung 13.556 kematian akibat COVID-19 sejak awal pandemi, telah sepenuhnya memvaksinasi hampir 70 persen dari 8,7 juta populasinya.
Keyword : Vaksin KadaluarsaModernaSwiss