China Serukan Gencatan Senjata Melalui Dialog Usai Putin Umumkan Mobilisasi Tentara

Kamis, 22/09/2022 10:15 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - China menyerukan gencatan senjata melalui dialog setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial di tengah perang di Ukraina.

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk mewujudkan gencatan senjata melalui dialog dan konsultasi, dan menemukan solusi yang mengakomodasi masalah keamanan yang sah dari semua pihak sesegera mungkin," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam konferensi pers reguler pada Rabu (21/9).

"Kami selalu menjaga bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati, tujuan dan prinsip Piagam PBB harus dipatuhi, masalah keamanan yang sah dari semua negara harus ditanggapi dengan serius, dan semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian damai. krisis harus didukung," sambungnya.

Putin mengumumkan mobilisasi sebelumnya pada Rabu (21/9) dan bersumpah untuk menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk melindungi wilayah Rusia, setelah wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan referendum pencaplokan.

Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning juga menyerukan gencatan senjata melalui dialog.

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk mencapai gencatan senjata melalui dialog dan negosiasi dan menemukan cara untuk mengakomodasi masalah keamanan yang sah dari semua pihak terkait sesegera mungkin," tuturnya.

"Juga, kami berharap komunitas internasional akan menciptakan kondisi dan ruang untuk itu," sambungnya.

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia, tetapi telah berulang kali menyatakan bahwa mereka mendukung kedaulatan semua negara dalam kaitannya dengan Ukraina.

China dan Rusia telah semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir karena hubungan “tanpa batas” mereka.

Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping bertemu dengan rekannya Putin di Uzbekistan untuk pertemuan puncak regional dengan para pemimpin Asia lainnya di mana mereka menyerukan “tatanan internasional” baru yang menantang pengaruh Barat.

"China meminta pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan benar melalui dialog dan konsultasi, dan bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi," tambah Wang pada Rabu.

Sumber: Reuters

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu