Selasa, 20/09/2022 04:02 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Rusia menolak tuduhan bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Provinsi Kharkiv Ukraina sebagai kebohongan.
Sekitar 450 mayat, sebagian besar yang dikatakan Ukraina adalah warga sipil, ditemukan di kuburan massal dekat Izium setelah pasukan Rusia bulan ini dipaksa keluar dari wilayah Kharkiv, yang sebagian besar telah mereka kendalikan sejak minggu pertama kampanye militer di Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan para penyelidik di lokasi itu telah menemukan bukti penyiksaan, termasuk mayat dengan tangan terikat, dan menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang.
Ditanya pada Senin tentang pernyataan Zelenskyy, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, "Ini skenario yang sama seperti di Bucha. Itu bohong, dan tentu saja kami akan membela kebenaran dalam cerita ini."
Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih
Tanggapi Pernyataan Biden, PM Papua Nugini Sebut Negaranya Tidak Pantas Dicap Kanibalisme
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Rusia sebelumnya menolak klaim bahwa pasukannya telah melakukan kejahatan perang di Bucha, di luar Kyiv, setelah bukti warga sipil terbunuh saat kota itu dikendalikan oleh pasukan Rusia terungkap setelah penarikan Rusia pada akhir Maret.
Sumber: Reuters