Rabu, 07/09/2022 10:36 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjan PBB) Antonio Guterres mendesak Rusia dan Ukraina pada Selasa untuk menyetujui batas demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina.
"Sebagai langkah pertama, pasukan Rusia dan Ukraina harus berkomitmen untuk tidak terlibat dalam aktivitas militer apa pun menuju lokasi pabrik atau dari lokasi pabrik," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB.
"Sebagai langkah kedua, kesepakatan tentang perimeter demiliterisasi harus diamankan. Secara khusus, itu akan mencakup komitmen pasukan Rusia untuk menarik semua personel dan peralatan militer dari perimeter itu dan komitmen pasukan Ukraina untuk tidak bergerak ke dalamnya,” katanya. kata tubuh 15 anggota.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelumnya pada Selasa menyerukan zona keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, dengan mengatakan para ahlinya telah menemukan kerusakan yang luas di pabrik di bagian depan dalam perang.
Sekjen PBB Kirim Tawaran kepada Rusia untuk Hidupkan Kesepakatan Gandum Laut Hitam
PBB Kutuk Serangan Drone Ukraina di Moskow
PBB: Juli 2023 Jadi Bulan Terpanas dalam Catatan Sejarah
IAEA mengatakan para ahlinya telah menemukan kerusakan yang luas di pabrik di bagian depan dalam perang. Pasukan Rusia telah menguasai PLTN itu pada bulan Maret dan telah terjadi serangan berulang di sekitarnya, memicu kekhawatiran akan bencana nuklir.
"Situasi saat ini tidak dapat dipertahankan," kata IAEA dalam sebuah laporan setelah mengirim inspektur ke PLTN Zaporizhzhia pekan lalu.
"Ada kebutuhan mendesak akan tindakan sementara untuk mencegah kecelakaan nuklir. Ini dapat dicapai dengan segera membentuk zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir," tambah IAEA
Sumber: Reuters