Rabu, 11/01/2017 22:02 WIB
Jakarta - Awal tahun 2017 ini, rata-rata transaksi saham harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.
Rata-rata nilai transaksi pekan pertama 2017 turun 33,66% menjadi Rp 5,25 triliun dari Rp 7,49 triliun di pekan sebelumnya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat, mengatakan rata-rata nilai transaksi harian di 2016 sekitar Rp 7,49 triliun didongkrak oleh transaksi crossing saham. Nilai transaksi saham harian di BEI diperkirakan akan berangsur naik menjelang akhir Januari.
"Kalau bandingkan 2016, kalau nggak salah per hari ini rata-ratanya Rp 5,25 triliun. Kalau 2016 Rp 7,49 triliun dibantu crossing salah satu emiten. Angka regulernya sebenarnya cuma Rp 6,7 triliun. Jadi ini baru 7 hari, kita tunggu sampai akhir bulan ini mudah-mudahan terjadi kenaikan transaksi," kata Samsul, Rabu (11/1/2017).
Menteri PUPR Ajak Masyarakat Tingkatkan Pengelolaan Air
Polisi Pastikan RAT Anggota Polres Manado Kota Tewas Karena Bunuh Diri
Untar Berikan Pelatihan Membatik di Kampus Vietnam
Selain itu, sebagian besar investor juga tengah menunggu kebijakan terbaru Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Masih terjadinya gejolak harga komoditas di pekan pertama 2017 juga menjadi faktor turunnya nilai transaksi harian di BEI pada pekan pertama.
Namun, BEI optimistis target rata-rata nilai transaksi harian di BEI bisa menembus Rp 8 triliun. Salah satu upaya yang dilakukan BEI adalah dengan menambah jumlah saham yang bisa dilakukan transaksi margin.
Transaksi margin adalah transaksi pembelian saham (efek) untuk kepentingan investor yang dananya ditanggung sementara oleh perantara pedagang efek (perusahaan sekuritas) alias broker.
Keyword : IHSG Bursa Saham Pasar Modal