Hadapi Gejolak Usaha, Meutya Hafid Sebut Digitalisasi Perkuat Imunitas UMKM

Selasa, 23/08/2022 18:53 WIB

Jakarta, jurnas.com - Transformasi digital akan mendorong daya tahan UMKM menjadi lebih kuat di tengah gelombang dan pasang surut dunia usaha.

"Sudah terbukti ketika gelombang kesulitan ekonomi terjadi, UMKM bisa eksis berkat transformasi digital yang sudah terbangun di Indonesia," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam webinar Ngobrol bareng legislator, Selasa (23/8/2022).

Webinar bertajuk Digitalisasi UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi itu digelar oleh DPR bersama Kominfo dengan pembicara Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Co-Founder Getstackposts, Rhizwanda Imawan.

Meutya Hafid mengatakan, teknologi digital dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan usaha yang selama ini banyak dikelola secara tradisional dan konvensional. 

Politisi perempuan Partai Golkar itu menyebut generasi muda yang tengah merintis usaha sektor UMKM perlu beralih ke marketplace atau e-commerce.

Faktanya, lanjut Meutya, belanja online saat ini menjadi pilihan favorit konsumen. "Sehingga para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini bergabung dengan platform digital," katanya.

Di tempat yang sama, Co-Founder Getstackposts, Rhizwanda Imawan mengatakan ada sejumlah ancaman dan peluang di era baru industriliasasi digital. Salah satu peluangnya adalah, era digitalisasi memberi peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan di tahun 2025.

"Dari data World Economic Forum juga disebutkan terdapat potensi berkurangnya emisi karbon hingga 26 miliarmetrik ton dari industri," ujarnya.

Sementara ancaman dari industrialisasi digital adalah secara global industrialisasi digital menghilangkan 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin.

Sementara itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

"Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital," kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi.

Oleh karena  itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati