Diadili Junta Myanmar, Ekonom Australia Ngotot Tak Bersalah

Jum'at, 12/08/2022 16:35 WIB

Yangon, Jurnas.com - Ekonom Australia mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell, membantah bersalah dalam dugaan kasus pelanggaran undang-undang rahasia resmi era kolonial.

Turnell ditahan tak lama setelah kudeta yang menggulingkan pemerintahnya pada Februari tahun lalu. Dia dianggap memiliki akses ke informasi keuangan rahasia negara, dan mencoba melarikan diri dari negara tersebut.

Dalam pengadilan tertutup yang digelar pada Kamis (11/8) kemarin, Turnell bersaksi bahwa "dia mengaku tidak bersalah", menurut keterangan sumber anonim yang dikutip AFP pada Jumat (12/8).

Sejak merebut kekuasaan, pemerintah militer Myanmar telah menahan ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi, dengan banyak yang menghadapi tuduhan yang oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia dikecam sebagai bermotif politik.

Pada Juni lalu, persidangannya dialihkan ke pengadilan khusus di dalam kompleks penjara di ibu kota Naypyidaw. Turnell dan Suu Kyi sebelumnya muncul dalam sidang mingguan di pengadilan khusus di ibu kota yang dibangun militer itu.

Suu Kyi yang menghadapi sejumlah dakwaan yang bisa membuatnya dipenjara selama lebih dari 150 tahun, juga tampak dalam keadaan sehat pada sidang yang digelar Kamis kemarin.

Awak media dilarang meliput proses di pengadilan junta, sementara pengacara tertuduh dilarang keras berbicara kepada media.

Adapun Turnell, sedang berada di tengah-tengah wawancara telepon dengan BBC ketika dia ditahan setelah kudeta.

"Saya baru saja ditahan saat ini, dan mungkin didakwa dengan sesuatu, saya tidak tahu apa itu, bisa apa saja, tentu saja," kata Turnell kepada penyiar saat itu.

Pemerintah Australia belum bergabung dengan pemerintah Barat lainnya dalam memberikan sanksi kepada Myanmar, tetapi Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan langkah seperti itu masih dalam "pertimbangan aktif".

Para diplomat Australia telah melobi negara-negara Asia Tenggara untuk membantu kasus ini. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengajukan permohonan langsung kepada junta untuk pembebasan Turnell.

"Profesor Turnell tetap menjadi prioritas pertama kami," kata Wong kepada AFP di Phnom Penh pekan lalu.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih