Fenomena Hoax, Pemerintah Tidak Perlu Panik

Sabtu, 07/01/2017 12:52 WIB

Jakarta - Fenomena berita atau informasi hoax yang banyak beredar di media sosial, agar jangan ditanggapi pemerintah oleh pemerintah secara berlebihan. Pemerintah diingatkan lebih luwes dan tidak perlu panik menghadapi masalah tersebut.

Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon dalam diskusi bertajuk "Media Sosial, Hoax dan Kita", di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2017). Politikus PDIP ini tak mempersoalkan ketika masyarakat melakukan aktualisasi diri di media sosial.

"Ini interaksi manusia. Maka posisi pemerintah harus lebih luwes," ujar  Effendi Simbolon.

Effendi lantas menyoroti rapat terbatas yang digelar Presiden Joko Widodo membahas masalah hoax. "Kan dulu pemerintah gunakan netizen memenangkan pemilu, kenapa sekarang memusuhi? Ada apa?," ujar dia.

Pemerintah diingatkan untuk tidak mendramatisir fenomena media sosial yang kian mengemuka. Jika ada interaksi di media sosial yang melenceng, membahayakan ideologi negara, serta memenuhi unsur fitnah, kata Effendi langsung ditindak tegas saja.

"Kalau  sudah masuk unsur fitnah, laporkan saja ke polisi. Langsung saja, jangan didramatisir," tutur dia.

Dan pemerintah disarankan bertindak sesuai dengan aturan yang ada. Sebab, penindakan tegas sudah ada aturannya  "Jangan bertindak di luar itu," ujar anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati