Badan Kontra Intelijen AS Peringatkan Peningkatan Operasi Pengaruh China

Kamis, 07/07/2022 08:24 WIB

JAKARTA, Jurnas.com -  Badan kontra intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan pejabat negara bagian dan lokal, China mengintensifkan operasi pengaruh yang bertujuan memanipulasi mereka untuk menekan pemerintah federal mengejar kebijakan yang lebih ramah Beijing.

"China memahami bahwa para pemimpin negara bagian dan lokal AS menikmati tingkat kemerdekaan dari Washington dan mungkin berusaha menggunakannya sebagai proxy untuk mengadvokasi kebijakan nasional AS yang diinginkan Beijing," kata Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional dalam buletin yang dikirim ke pejabat negara bagian dan lokal.

Peringatan itu muncul di tengah ketegangan tajam antara Washington dan Beijing atas sejumlah masalah. Mulai dari penjualan senjata AS ke Taiwan dan catatan hak asasi manusia China hingga kegiatan militer Beijing di Laut China Selatan dan dugaan operasi spionase terhadap Amerika Serikat.

Kedutaan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden memandang China sebagai pesaing strategis. Tetapi dikatakan bahwa pihaknya bertekad untuk menghindari konflik dan mengupayakan kepatuhan Beijing terhadap aturan dan institusi internasional tentang perdamaian dan keamanan.

Buletin kontra-intelijen baru mengatakan bahwa Beijing menggunakan berbagai cara untuk memanipulasi pejabat negara bagian dan lokal untuk menekan Washington agar kebijakan yang lebih ramah ke China.

"Operasi pengaruh RRC (Republik Rakyat Tiongkok) dapat menipu dan memaksa, dengan peluang bisnis yang tampaknya tidak berbahaya atau pertukaran orang-ke-orang terkadang menutupi agenda politik RRT," katanya.

Pendekatan China termasuk menggunakan kelompok depan seperti Asosiasi Rakyat China untuk Persahabatan dengan Negara Asing, yang memupuk hubungan saudara antara Beijing dan wilayah AS, kata buletin itu.

Kelompok lain, Asosiasi Nasional untuk Reunifikasi Damai China, mempromosikan persahabatan China-AS, tetapi mendukung pandangan Beijing tentang Taiwan dalam surat kepada anggota Kongres dan lainnya, lanjutnya.

Pemerintah komunis China mengatakan mereka mencari "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan yang demokratis. Tapi itu cadangan "pilihan lain" untuk pulau yang dianggap sebagai provinsi China.

Sumber: Reuters

TERKINI
Satu Lagi Pimpinan KKB Petrus Pekei Ditangkap Digagas Posan Tobing, Konser Anak Ni Raja Lestarikan Budaya Batak Lewat Musik Orang Paling Berkuasa di Inggris Raya, Raja Charles Cuma Punya Harta Rp12,2 Triliun! Ketika Link and Match Berbuah Cuan bagi Siswa SMK