AS Tuduh 5 Perusahaan di China Dukung Militer Rusia

Rabu, 29/06/2022 07:05 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Otoritas Amerika Serikat (AS) menambahkan lima perusahaan di China ke daftar hitam perdagangan pada Selasa (28/6). Perusahaan tersebut diduga mendukung pangkalan industri militer dan pertahanan Rusia.

Kementerian Perdagangan, yang mengawasi daftar hitam, mengatakan perusahaan yang ditargetkan telah memasok barang ke entitas yang menjadi perhatian Rusia sebelum invasi 24 Februari. Perusahaan masih mengontrak untuk memasok entitas Rusia yang terdaftar dan pihak yang terkena sanksi.

Badan tersebut juga menambahkan 31 entitas lain ke daftar hitam dari negara-negara yang mencakup Rusia, Uni Emirat Arab (UEA), Lithuania, Pakistan, Singapura, Inggris, Uzbekistan, dan Vietnam, menurut entri Daftar Federal. Dari total 36 perusahaan yang ditambahkan, 25 memiliki operasi yang berbasis di China.

"Tindakan hari ini mengirimkan pesan yang kuat kepada entitas dan individu di seluruh dunia bahwa jika mereka berusaha mendukung Rusia, AS juga akan menghentikan mereka," kata Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan AS, Alan Estevez dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan China di Washington tidak menanggapi tuduhan terhadap perusahaan tersebut, tetapi mengatakan Beijing tidak memberikan bantuan militer ke Rusia atau Ukraina.

Dikatakan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak perusahaannya, dengan alasan bahwa sanksi tersebut melanggar hukum internasional.

Tiga dari perusahaan di China yang dituduh membantu militer Rusia, Connec Electronic Ltd, World Jetta yang berbasis di Hong Kong, dan Logistics Limited, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Dua lainnya, King Pai Technology Co, Ltd dan Winninc Electronic tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Hong Kong dianggap sebagai bagian dari China untuk tujuan kontrol ekspor AS sejak tindakan keras Beijing terhadap otonomi kota.

Daftar hitam perusahaan berarti pemasok AS mereka memerlukan lisensi Departemen Perdagangan sebelum mereka dapat mengirimkan barang kepada mereka.

AS telah menetapkan dengan sekutu untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi, yang disebut Moskow sebagai operasi khusus, dengan memberikan sanksi kepada sejumlah perusahaan dan oligarki Rusia dan menambahkan lainnya ke daftar hitam perdagangan.

Sementara pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa China secara umum mematuhi pembatasan, Washington telah berjanji untuk memantau kepatuhan dan menegakkan peraturan dengan ketat.

"Kami tidak akan ragu untuk bertindak, di mana pun pihak berada, jika mereka melanggar hukum AS," kata Asisten Menteri Perdagangan untuk Administrasi Ekspor, Thea Rozman Kendler dalam pernyataan yang sama.

Sumber: Reuters

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic