Kementan Ajak Kepala Daerah Siapkan Lumbung Pangan Hadapi Krisis Global

Sabtu, 25/06/2022 22:40 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak pemerintah daerah dari gubernur hingga kepala desa untuk menyiapkan lumbung-lumbung pangan dalam menghadapi krisis global.

"Krisis dunia itu bukan besok, tapi sekarang. Saya titip sekali lagi atas nama Bapak Presiden meminta kepada para gubernur sampai kepala desa agar turun tangan memperbaiki lumbung pangan," kata Mentan Syahrul saat membuka kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/6).

SYL, sapaan Mentan Syahrul, menjelaskan, krisis dunia saat ini membuat banyak negara mengalami inflasi. Tidak terkecuali negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Turki.

"Bayangkan AS tidak pernah inflasinya di atas 1 persen, sekarang 7,9 persen menuju 8,1 persen, Turki sudah minus 62 persen. Indonesia di bawah tiga persen karena ada pertanian menjadi bantalan ekonomi bangsa Indonesia," kata SYL.

Ditambahkan SYL, produk domestik bruto (PDB) menurut lapangan usaha di sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada kuartal II/2020 di saat sektor lain tumbuh negatif dihantam dampak pandemi.

"Ekspor kita naik 15,79 persen dari Rp 390,16 triliun tahun 2019 menjadi Rp 451,77 triliun pada tahun 2020. Jaman orde baru saja tidak bisa seperti itu. Kemudian naik lagi 38,68 persen atau Rp 625,04 triliun tahun 2021," tutur SYL.

Sembari memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu pun mengatakan sedang mempersiapkan untuk kembali melakukan ekspor besar-besaran.

"Saya berharap satukan barisan, kita mau eksopr besar-besar besok. Jadi, kita penuhi kebutuhan nasional sekaligus kita membuat peluang-peluang untuk ekspor ke depan," kata SYL.

SYL pun mengajak para petani untuk mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disediakan pemerintah senilai Rp 100 triliun. "Pakai itu KUR jangan manja-manja karena harga semua lagi naik," tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, mengatakan Pra Penas tahun ini sebagai wadah belajar dan mengajar, tukar menukar informasi, pengalaman serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerja sama antara petani nelayan, peneliti, penyuluh, pihak swasta, dan pemerintah.

"Dengan adanya pra penas petani nelayan tahun 2022 diharapkan dapat membangkitkan semangat tanggung jawab sebagai sarana memantapkan penguatan komoditas lokal untuk kemandirian pangan," papar Dedi.

Kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022 ini merupakan forum pertemuan pendahuluan sebelum acara Penas Petani Nelayan XVI yang direncanakan diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2023.

Setidaknya hadir lebih dari 5.000 perserta dalam kegiatan ini, dengan tujuan meningkatkan motivasi serta gairah petani, nelayan, petani hutan, serta masyarakat pelaku agrobisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

"Hadirnya lebih dari 5.000 peserta, menunjukkan bahwa Pra Penas Petani Nelayan 2022 dianggap sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan Penas Petani Nelayan Tahun 2023 yang akan datang," ujar Dedi.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios