Sabtu, 25/06/2022 08:22 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Taiwan mengkonfirmasi kasus impor pertama cacar monyet (monkeypox), seorang pria berusia 20-an yang telah belajar di Jerman dari Januari hingga Juni tahun ini ketika kembali ke pulau itu.
Dikutip dari Reuters, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan mengatakan pria itu terbang kembali ke Taiwan pada 16 Juni dan kembali ke rumah untuk karantina COVID-19 wajib untuk semua kedatangan.
Pada 20 Juni, ia mengalami gejala termasuk demam, sakit tenggorokan dan ruam dan mencari perhatian medis, di mana ia diuji dan dipastikan menderita cacar monyet, tambahnya dalam sebuah pernyataan.
CDC Taiwan mengatakan, pria tersebut sekarang dirawat di bangsal isolasi dan kontak dekatnya tidak menunjukkan gejala.
Khawatir Latihan Militer China Berubah Jadi Serangan, Taiwan Ikut Latihan Perang
Taiwan Masih Mencari 18 Warga yang Hilang setelah Gempa
Pembicaraan Pertama Xi-Biden dalam Empat Bulan, Bahas Hubungan China dengan Filipina-Taiwan
Di Asia Pasifik, Singapura, Korea Selatan, dan Australia juga semuanya melaporkan kasus. Lebih dari 40 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit virus karena kasus yang dikonfirmasi melebihi 3.000.
Cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat dan pertama kali ditemukan pada monyet, sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah dan hanya kadang-kadang menyebar di tempat lain.