Belanda Minta Maaf ke Korban Pembantaian Muslim di Bosnia

Sabtu, 18/06/2022 22:12 WIB

Den Haag, Jurnas.com - Pemerintah Belanda secara resmi meminta maaf kepada tentara korban Tragedi Srebrenica, pembantaian Muslim terbesar di abad modern yang terjadi 27 tahun lalu.

Tentara yang dikirim sebagai penjaga perdamaian PBB, diserbu oleh pasukan Serbia Bosnia bersenjata berat. Kelompok itu dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic yang kemudian membantai 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim pada Juli 1995.

"Hari ini, saya atas nama pemerintah Belanda meminta maaf kepada semua perempuan dan laki-laki Dutchbat III," kata Perdana Menteri Mark Rutte kepada ratusan veteran unit penjaga perdamaian Dutchbat III pada Sabtu (18/6), di sebuah pangkalan militer di Belanda tengah dikutip dari Associated Press.

"Untuk Anda dan orang-orang yang tidak bisa hadir hari ini. Dengan penghargaan dan rasa hormat sebesar-besarnya terhadap cara Dutchbat III dalam keadaan sulit terus berusaha berbuat baik, bahkan ketika itu tidak mungkin lagi," imbuh Rutte.

Upacara itu dilakukan setelah tahun lalu sebuah laporan mengungkap pengalaman sekitar 850 tentara Dutchbat III. Studi tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi, termasuk menuntut pemerintah memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap korban.

Sementara itu Belanda telah lama bergulat dengan warisan pembantaian Srebrenica. Perdana Menteri Wim Kok mengundurkan diri pada 2002 silam, setelah sebuah laporan mengkritik keras pihak berwenang Belanda, karena mengirim tentara ke zona bahaya tanpa mandat yang tepat atau senjata yang dibutuhkan, untuk melindungi sekitar 30.000 pengungsi yang telah melarikan diri ke pangkalan Belanda di Bosnia timur.

Pada tahun 2019, Mahkamah Agung Belanda memutuskan bahwa Belanda sebagian bertanggung jawab atas kematian sekitar 350 pria Muslim yang dibunuh oleh pasukan Serbia Bosnia selama pembantaian.

Pengadilan memutuskan bahwa pasukan penjaga perdamaian Belanda mengevakuasi orang-orang itu dari pangkalan militer mereka di dekat Srebrenica pada 13 Juli 1995, meskipun mengetahui bahwa mereka "dalam bahaya serius dianiaya dan dibunuh" oleh pasukan Serbia Bosnia.

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa