Senin, 13/06/2022 18:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Bea Cukai terus memberikan pelayanan ekspor bagi para pelaku usaha dalam negeri. Dalam menjalankan perannya di bidang asistensi indutrsi dan fasilitator perdagangan, Bea Cukai secara kontinyu mengoptimalkan pelayanan, memberikan insentif dalam bentuk fasilitas kepabeanan dan penyederhanaan prosedur kepabeanan.
Belum lama ini, Bea Cukai Merauke melaksanakan asistensi ekspor terhadap 2.450 krat veneer kayu yang akan diekspor ke Malaysia. Baca Juga: Bea Cukai Juanda Fasilitasi Perusahaan Blitar Ekspor Perdana Ikan Hias ke Malaysia Perusahaan pengekspornya adalah PT Tulen Jayamas Timber Industries yang melaksanakan ekspor perdana pada 2022.
Sementara itu, Bea Cukai Surakarta memfasilitasi ekspor perdana produk garmen yang dilakukan PT Glory Industrial Semarang di Sragen, Jawa Tengah. Produk yang diekspor berupa women shirt merek NET sebanyak 10.290 PCE melalui kontainer ukuran 20 feet dengan negara tujuan Taiwan.
Bea Cukai mengatakan nilai devisa ekspor itu sebesar USD 58,552.53. Produsen pakaian jadi itu juga memperoleh fasilitas serupa untuk pabrik yang berlokasi di Bawen, Tanjung Emas, dan Demak. Diproyeksikan perusahaan tersebut akan secara bertahap berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja hingga 5.000 karyawan.
Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi Kaltara
DPR Anggap Wacana Kewarganegaraan Ganda Diaspora Angin Segar
Legislator Apresiasi Dinas Ekonomi Kreatif Sulsel dengan Beberapa Catatan
Di wilayah Madura, Bea Cukai mefasilitasi ekspor daun kelor kering sejumlah 21 Ton hasil pertanian masyarakat Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep yang diberangkatkan langsung menuju China. Bea Cukai Madura melalui program Klinik Ekspor secara intensif memberikan asistensi ekspor kepada PT. Sumekar Bangun Persada.
Asistensi itu terkait ketentuan dan prosedur ekspor produk daun kelor kering. Tidak ketinggalan, Bea Cukai Cirebon memfasilitasi ekspor barang-barang kerajinan terrakota, seperti mug, mangkuk, pot tanaman, dan seruling tanah.
Nilai ekspor itu diprediksi mencapai Rp 60 juta. Barang-barang tersebut diekspor ke Jerman untuk dipajang dalam pameran seni di Kota Kassel, Jerman pada Juni ini. Jatiwangi Art Factory (JAF) JAF menjadi perwakilan indonesia dalam pameran Documenta Fifteen di Jerman yang diikuti oleh lebih dari 100 negara.
Ekspor perdana itu diharapkan menjadi pintu gerbang bagi kemajuan UMKM untuk memperluas penjualannya ke pasar internasional. Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Hatta Wardhana mengatakan akan terus mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan dalam mendukung kegiatan ekspor-impor.
“Ini diharapkan bisa memberikan semangat bagi para pelaku usaha untuk melakukan ekspor sehingga dapat mendorong perusahaan kuat bersaing di pasar luar negeri," pungkas Hatta