Minggu, 12/06/2022 20:05 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Ukraina telah menetapkan dua rute melalui Polandia dan Rumania untuk mengekspor biji-bijian. Ekspor tersebut untuk mencegah krisis pangan global meskipun kemacetan telah memperlambat rantai pasokan.
Wakil Menteri Luar egeri Kyiv, Dmytro Senik mengatakan keamanan pangan global terancam karena invasi Rusia ke Ukraina telah menghentikan ekspor biji-bijian Laut Hitam Kyiv, yang menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga.
Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia dan dikatakan ada sekitar 30 juta ton biji-bijian yang disimpan di wilayah yang dikuasai Ukraina yang coba diekspor melalui jalan darat, sungai dan kereta api.
Senik mengatakan, Ukraina sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara Baltik untuk menambah koridor ketiga untuk ekspor makanan.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Prabowo Suarakan Ketidakadilan Negara Barat, Bandingkan Palestina dan Ukraina
Namun, ia tidak memberikan perincian tentang berapa banyak biji-bijian yang telah dipindahkan atau akan dipindahkan melalui rute-rute ini.
"Rute-rute itu tidak sempurna karena menciptakan kemacetan tertentu, tetapi kami melakukan yang terbaik untuk mengembangkan rute-rute itu untuk sementara waktu," katanya kepada Reuters di sela-sela KTT keamanan Asia di Singapura.
Sistem kereta api Ukraina beroperasi pada ukuran yang berbeda dari tetangga Eropa seperti Polandia, sehingga biji-bijian harus dipindahkan ke kereta yang berbeda di perbatasan di mana tidak ada banyak fasilitas transfer atau penyimpanan.
Rute ulang gandum ke Rumania melibatkan transportasi dengan kereta api ke pelabuhan di sungai Danube dan memuat kargo ke tongkang untuk berlayar menuju pelabuhan Constanta, sebuah proses yang rumit dan mahal.
Moskow, yang menyebut perang itu sebagai operasi militer khusus dan menyangkal mengenai sasaran sipil dan pertanian, menyalahkan sanksi Barat terhadap Rusia dan ranjau laut yang ditetapkan Ukraina atas penurunan ekspor makanan dan kenaikan harga global.
Beruang Merah itu juga merupakan pengekspor utama biji-bijian.
Perang di Ukraina mendominasi proses di pertemuan Singapura, Dialog Shangri-La.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara kepada para delegasi melalui tautan video pada Sabtu bahwa bahwa dukungan negara mereka sangat penting tidak hanya untuk mengalahkan invasi Rusia, tetapi untuk menjaga ketertiban berdasarkan aturan.
Sumber: Reuters