Awal 2017, Repdem Latih Barisan Pelopor

Jum'at, 30/12/2016 16:35 WIB

Jakarta- Organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) direncanakan akan melatih ratusan pasukan khusus Barisan Pelopor (BAPOR) pada 4-5 Januari 2017 di Puncak Jawa Barat.

"Melihat situasi kebangsaan saat ini, yang rentan diadu domba demi kepentingan kelompok tertentu bahkan selalu menjadikan isu sara` sebagai pintu masuk mengancam keutuhan NKRI, kami memandang perlu membentuk ratusan Barisan Pelopor (BAPOR) REPDEM untuk menjadi pasukan militan dan garda terdepan dalam menjalankan keputusan ideologis PDI Perjuangan selaku induk organisasi kami," ujar Ketua DPN REPDEM Bidang Organisasi, Wanto Sugito saat dijumpai sejumlah wartawan di kantor DPN REPDEM, Tebet Barat VIII no 10, Jaksel, Jumat (30/12).

Dikatakannya, pelatihan dan pendidikan khusus 100 Bapor REPDEM ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh DPN REPDEM dengan melibatkan DPC-DPC REPDEM sejabotabek dalam merekomendasikan kadernya yang siap loyal dan tahan banting.

"Pelopor adalah garda terdepan. Tugas Pelopor adalah memutar roda gerak sejarah perubahan tanpa menghitung-hitung resiko yang mungkin dialami. Pelopor memberikan contoh keteladanan prilaku, sikap, dan tindakan atas ideologi, perjuangan, dan kepemimpinan," kata mantan aktivis 98 yang akrab disebut bung Klutuk itu.

Menurut dia, sebagai Pelopor, kita harus berdiri di depan, dan berani mengambil tanggung jawab, betapapun beratnya persoalan yang kita hadapi sebagai bangsa.  "Kepeloporan hanya bisa dimiliki oleh sebuah organisasi yang berisikan anggota yang tertempa secara ideologi dan politik," jelasnya.

Bahkan, lanjut Wanto, usai pendidikan dan pelatihan 100 Bapor REPDEM, per orang akan diterjunkan langsung ke kantong kantong basis rakyat untuk bergerak melakukan aksi dan advokasi demi menjalankan keputusan ideologis partai termasuk Pilkada.

"Tahun 2017, usai konsolidasi nasional organisasi, maka seluruh DPD REPDEM dan DPC REPDEM Se Indonesia diharapkan juga membentuk BAPOR organisasi karena bagian dari komitmen keorganisasian terkait kaderisasi untuk mampu menjawab tantangan zaman ditengah-tengah menguatnya arus pragmatisme, transaksional dan serba instan yang meminggirkan cita-cita dan tujuan bersama dalam Indonesia Merdeka," paparnya.

Diingatkan kembali oleh Wanto, DPN REPDEM sedang dalam proses koordinasi dan komunikasi ke DPP PDI Perjuangan soal rencana konsolidasi nasional organisasi yang berisikan para aktivis pro demokrasi lintas generasi garis keras ini.

Tahun 2017 nanti, kata Wanto, REPDEM akan fokus total pada penguatan infrastruktur organisasi dari tingkat pusat hingga kecamatan bahkan kampus kampus melalui proses pendidikan dan kaderisasi serta aksi dan advokasi sebagai upaya melahirkan kader-kader organisasi ideologis untuk mampu membumikan pancasila spiritnya 1 Juni Bung Karno dalam setiap derap langkahnya.

"Sehingga, begitu digerakkan untuk mengawal keputusan ideologis partai dan menjaga keutuhan NKRI, semua bergerak karena ideologi tanpa hitung untung rugi lagi. Cengeng dan suka mengeluh bukan karakter aktivis Repdem, jika masih ada yang seperti itu, silakan minggir," demikian kata politisi muda yang kini juga aktif di komite PORA DPP PDI Perjuangan itu.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?