131 Kasus di Luar Afrika, WHO Yakin Wabah Cacar Monyet Dapat Dikendalikan

Selasa, 24/05/2022 20:22 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, 131 kasus cacar monyet (monkeypox) yang dikonfirmasi dan 106 kasus suspek lebih lanjut sejak pertama kali dilaporkan pada 7 Mei di luar negara-negara di mana biasanya menyebar.

Meskipun wabah itu tidak biasa, tetap dapat dikendalika dan terbatas, kata WHO, dan sedang mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk mendukung negara-negara anggota dengan lebih banyak saran tentang cara mengatasi situasi tersebut.

Cacar monyet adalah infeksi virus ringan yang endemik di beberapa bagian Afrika barat dan tengah. Wabah ini menyebar melalui kontak dekat, dan sampai wabah baru-baru ini jarang terlihat di bagian lain dunia. Sebagian besar kasus baru-baru ini telah dilaporkan di Eropa.

"Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," kata Direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global, Sylvie Briand, seperti dikutip dari Reuters.

Ia mengatakan tidak jelas apakah kasus-kasus itu adalah "puncak gunung es" atau apakah puncak penularan telah berlalu.

Berbicara di Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Briand mengulangi pandangan WHO bahwa kecil kemungkinan virus itu bermutasi tetapi mengatakan bahwa penularan mungkin didorong oleh perubahan perilaku manusia, terutama ketika orang-orang kembali bersosialisasi ketika pembatasan COVID-19 di seluruh dunia dicabut.

Banyak, tapi tidak semua, kasus telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Briand mengatakan sangat penting untuk mencoba mencegah penularan seksual.

Gejalanya meliputi demam dan ruam bergelombang yang khas. Jenis cacar monyet di Afrika Barat, yang diidentifikasi dalam wabah saat ini, memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen.

Sementara ia mengatakan wabah itu tidak normal, ia menekankan bahwa cacar monyet "dapat dikendalikan". Ada juga vaksin dan perawatan yang tersedia untuk monkeypox, tambahnya, menyerukan tindakan penahanan yang tepat, lebih banyak penelitian, dan kolaborasi global.

"Jangan membuat gunung dari sarang tikus tanah," katanya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen