Rabu, 18/05/2022 16:26 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat.
"Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembukan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujar Mentan Syahrul, Rabu (18/5).
Menurutnya, penyakit tersebut bisa disembuhkan melalui tiga strategi berikut ini. Pertama, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.
Kedua, menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan. Terakhir adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional
Muhadjir: Penanganan Bencana di Tiga Provinsi Berjalan Baik
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
Syahrul menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian penyakit PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena itu, seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.
"Sekali lagi PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia. Kedua, jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Kurban dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal.
Di sisi lain, Kementan juga telah membangun posko pengaduan dan crisis center PMK. Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622.
Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan. "Oleh karena itu jajaran Kementan siaga 1 dan lintas sektor dibawah jajaran Dirjen terus bekerja. Alhamdulillah skarang tren penyebarannya sudah menurun," ujarnya.