Sabtu, 07/05/2022 14:20 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, secara aktif telah melakukan upaya pencegahan terjadinya penyebaran dan tracing Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan.
"Dua Laboratorium utama kita, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai Lab rujukan PMK dari awal aktif melakukan tracing kasus ini. Saat ini kami koordinasi dengan pemda Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewas (Dirjen PKH), Nasrullah, Jakarta, Sabtu (7/5).
Nasrullah menjelaskan, kasus ini diketahui setelah hasil pemeriksaan PCR menunjukkan positif PMK, dan pihaknya telah melakukan rapat kordinasi bersama Gubernur Jawa Timur dan empat Bupati wilayah kasus PMK.
Selanjutnya, Nasrullah menjelaskan sejak Jumat (6/5) tim pusat dan daerah sudah bekerja di lapangan. Harapannya dapat melokalisir zona penyakit dan tidak menyebar ke wilayah sentra sapi lainnya.
KPK Segera Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih Sebagai Tersangka
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
"Masyarakat kita mohon bantuan dan kerjasamanya untuk tidak memindahkan atau memperjualbelikan sapi dari daerah wabah ke daerah yang masih bebas. Kita tangani bersama dan lokalisir wilayahnya," kata Nasrullah.
Kemudian, Nasrullah menyampaikan langkah darurat yang disiapkan untuk penanganan PMK ini sebagai berikut: