Rabu, 27/04/2022 22:11 WIB
JAKARTA, Jurnas.com – Anggota Komisi IX DPR-RI, Irma Suryani Chaniago menilai vaksin yang harus digunakan dalam program booster seharusnya vaksin halal dan bukan vaksin yang justru berjenis haram.
Menurutnya, perkara tersebut sudah sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung (MA) yang sudah final dan mengikat.
“Keputusan MA kan final dan mengikat. Karena memang vaksin yang sudah dibeli saat mendapat fatwa MUI, harusnya memang masih bisa digunakan. Sementara untuk booster, ya memang harus vaksin halal,” ucapnya, saat dihubungi awak media, Rabu (27/4) siang.
Ia juga mengatakan program vaksin masih menjadi keputusan yang sangat penting di tengah pandemi Covid-19 saat ini, karena banyak masyarakat yang sudah divaksin masih tetap terinfeksi. Politisi Nasdem ini khawatir jika tanpa vaksinasi pandemi Covid-19 akan kembali parah kembali.
Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic
Tiffany Haddish Kesengsem dengan Keseksian Henry Cavill
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania
“Vaksin adalah keputusan penting dan tentu harus wajib disuntikkan ke seluruh rakyat indonesia. Tanpa vaksin 1, W dan booster, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Sudah divaksin saja banyak yang terinveksi, Apalagi jika tidak divaksin,” ungkapnya.
Saat ditanya soal kepergian Menteri Kesehatan (Menkes) ke luar negeri, menurutnya, jika memang penting maka masalah kepergian tersebut seharusnya tidak menjadi masalah. Lain halnya, jika kepergian tersebut memang tidak memiliki agenda strategik.
“Jika kepergian Menkes memang penting, tentu tidak ada masalah, kan ada Sekjen dan Dirjen-Dirjennya,” ungkapnya.
Terkait rumor Reshuffle seusai lebaran nanti, menurutnya, itu menjadi hak prerogatif Presiden. Posisi Menteri apapun yang akan direshuffle, termasuk Menkes, ungkap Irma, tinggal menunggu keputusan yang diberikannya saja.
“Reshuffle adalah hak prerogatif. Biarkan Presiden yang ambil keputusan,” ucapnya.
Keyword : NasDem vaksin halal booster