Tahun 2022, BTN Optimis Pertumbuhan Kredit Capai 9-11 persen

Jum'at, 22/04/2022 13:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo optimistis pertumbuhan kredit perseroan sepanjang 2022 bisa mencapai 9 persen hingga 11 persen. Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (22/4)

"Kami yakin 2022 dengan berbagai dinamika baik di bidang ekonomi maupun kesehatan, dengan adanya COVID-19 dan lain-lain, kebijakan dari regulator, kami yakin bisa untuk mencapai target pertumbuhan kredit BTN di kisaran 9-11 persen," ujar Haru

Adapun sumber pertumbuhan kredit tersebut, lanjut Haru, yaitu dari permintaan masyarakat dan juga dukungan pemerintah dengan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi.

"Kredit bersubsidi yang kita kenal dengan FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) jumlahnya ditambah untuk tahun ini menjadi 200 ribu unit rumah dan dalam rupiahnya Rp23 triliun," ujar Haru.

Di samping itu, di luar KPR subsidi, perseroan juga mulai mengembangkan ekspansi ke kelompok milenial yang dinilai masih besar potensinya bagi perseroan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumahnya

Pada kuartal I 2022, emiten berkode saham BBTN itu menyalurkan kredit sebesar Rp277,13 triliun, meningkat 6,04 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp261,34 triliun.

Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.

Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada kuartal I 2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp134,04 triliun tumbuh 9,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,96 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.

 

TERKINI
Monyet-monyet Howler di Meksiko Mati Seiring Melonjaknya Suhu Panas Jaksa Minta Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Prancis Dukung Perlawanan Impunitas Dewas KPK Heran Nurul Ghufron Buat Laporan ke Bareskrim AS Sebut Tidak Bisa Berikan Bantuan kepada Iran Usai Kecelakaan Helikopter Presiden