Kepala Gereja Ortodoks Ukraina Minta Pendeta Batalkan Kebaktian Malam Paskah

Kamis, 21/04/2022 07:05 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala gereja Ortodoks Ukraina meminta para pendeta dan umat untuk membatalkan kebaktian malam Paskah di daerah-daerah negara yang terkena dampak pertempuran, karena khawatir pemboman Rusia akan berlanjut selama periode Paskah Ortodoks.

Pada sebuah video yang disiarkan televisi, Metropolitan Epifaniy mengatakan memiliki sedikit keyakinan bahwa jeda dalam penembakan pasukan Rusia, yang diusulkan oleh asosiasi gereja dan komunitas agama Ukraina selama perayaan Paskah Kristen Ortodoks, akan berlangsung.

"Sulit dipercaya ini akan benar-benar terjadi, karena musuh berusaha menghancurkan kita sepenuhnya," katanya.

Para pemimpin gereja Ukraina berselisih dengan Rusia sejak Ukraina membentuk gereja Ortodoks baru pada 2018, mengakhiri hubungan agama selama berabad-abad dengan Moskow. Baik orang Ukraina maupun Rusia sebagian besar beragama Kristen Ortodoks.

Kebaktian Paskah Ortodoks dimulai pada Sabtu larut malam hingga Minggu pagi ketika perayaan tradisional dimulai.

Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengatakan pada Rabu bahwa bersyukur atas inisiatif terpisah oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tentang "gencatan senjata kemanusiaan" Paskah empat hari yang dapat dimulai pada hari Kamis.

Gencatan senjata itu diperlukan untuk evakuasi yang aman bagi ribuan warga sipil dari daerah-daerah yang sedang berlangsung dan kemungkinan permusuhan, "terutama dari kota Mariupol yang telah lama menderita", katanya.

Puluhan gereja dan situs keagamaan dan budaya lainnya di Ukraina telah rusak atau hancur sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari. Kremlin menggambarkan tindakan Rusia sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina.

Epifaniy mengatakan kebaktian Paskah dapat diadakan di pagi atau sore hari dan para imam harus berusaha menghindari keramaian di gereja. Umat beriman juga dapat menonton siaran kebaktian Paskah di televisi atau internet.

Sumber: Reuters

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung