Selasa, 05/04/2022 13:34 WIB
New York, Jurnas.com - Penyanyi Britney Spears membenarkan bahwa dirinya sedang menulis sebuah buku akhir-akhir ini. Buku tersebut, di antaranya bakal menceritakan pengalamannya menjalani terapi kesehatan mental.
Dikutip dari BBC pada Selasa (5/4), Spears mengatakan buku itu juga akan membahas peristiwa menyakitkan dalam hidupnya yang "tidak pernah bisa dia ungkapkan secara terbuka".
Sebagaimana diketahui, pada November tahun lalu, seorang hakim mengakhiri perwalian hukum yang mengendalikan banyak aspek kehidupan Spears selama lebih dari satu dekade.
Spears dimasukkan ke dalam konservatori yang dikelola oleh ayahnya, Jamie Spears, pada 2008 silam, ketika bintang itu menghadapi krisis kesehatan mental.
Kesehatan Mental Generasi Muda Penting dalam Proses Pembangunan Bangsa
Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari
Kebijakan konservatori yang kontroversial memungkinkan sang ayah mengambil kekuasaan atas keuangan dan keputusan karir ditambah masalah pribadi yang besar, seperti kunjungannya ke Spears dan apakah dia bisa menikah lagi.
Spears tidak mengungkapkan rincian apapun tentang tanggal rilis atau penerbit potensial. Page Six melaporkan pada Februari lalu bahwa dia telah mencapai kesepakatan US$15 juta dengan penerbit Simon & Schuster untuk mencatat kehidupan, karier, dan hubungannya dengan keluarganya selama dan setelah konservatori.
Spears menyebut bahwa proses penulisan buku itu adalah "penyembuhan dan terapi", meskipun dia menambahkan bahwa sulit untuk mengungkit peristiwa masa lalu dalam hidupnya.
Penyanyi 40 tahun itu menambahkan bahwa dia telah mengambil "pendekatan intelektual" untuk menulis memoar.
Diketahui, Spears terlibat dalam perselisihan publik dengan saudara perempuannya, Jamie Lynn, sejak kemudian dia muncul di Good Morning America untuk mempromosikan bukunya, Things I Should Have Said.
Keyword : Britney Spears Konservatori Kesehatan Mental