Rabu, 23/03/2022 20:38 WIB
Kabul, Jurnas.com - Taliban membatalkan keputusan untuk mengizinkan perempuan Afghanistan kembali ke sekolah menengah. Alasannya, pemerintah harus merumuskan aturan lanjutan terkait seragam yang harus mereka kenakan.
Sekolah-sekolah akan dibuka secara nasional setelah berbulan-bulan pembatasan, sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
Sejumlah siswi menangis ketika orang tua dan siswa bereaksi dengan kemarahan dan kekecewaan, atas keputusan tiba-tiba dari Kementerian Pendidikan Afghanistan.
Pasalnya, mayoritas orang tua berbahagia dan bersemangatnya karena anak perempuannya bisa kembali bersekolah seminggu sebelumnya.
Ketua DPR Ingatkan Perlindungan hingga Kesetaraan Buruh Perempuan
Penguasa Afghanistan Tidak Hadir, Pertemuan HAM PBB Soroti Sikap Taliban terhadap Perempuan
Ditemukan Sosok Mayat di Jalan Kalimalang, Ini Identitasnya.
"Kami memberi tahu semua sekolah menengah perempuan dan sekolah-sekolah yang (memiliki) siswa perempuan di atas kelas enam, bahwa mereka libur sampai pengumuman berikutnya," kata pemberitahuan itu dikutip dari BBC pada Rabu (23/3).
Pemberitahuan tersebut menambahkan sekolah akan dibuka kembali setelah keputusan tentang seragam siswa perempuan dibuat, sesuai dengan "hukum Syariah dan tradisi Afghanistan".
Keputusan ini memicu protes dari orang tua siswa perempuan. Seorang pria yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada BBC, bahwa putrinya terkejut dan menangis sejak ditolak masuk oleh pejabat Taliban ke sekolah pagi ini.
"Jika sesuatu terjadi pada putri saya, saya tidak akan memaafkan Taliban," tegas orang tua siswi tersebut.
Keyword : Taliban Perempuan Sekolah Afghanistan