Selasa, 22/03/2022 22:20 WIB
NEW YORK, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres mendesak diakhirinya perang absurd yang dimulai oleh invasi Rusia ke Ukraina satu bulan lalu.
"Melanjutkan perang di Ukraina secara moral tidak dapat diterima, secara politik tidak dapat dipertahankan dan secara militer tidak masuk akal," kata Guterres kepada wartawan di New York, dikutip dari Reuters, Selasa (22/3).
Rusia menggempur pelabuhan Mariupol Ukraina yang terkepung menjadi abu tanah mati, kata dewan lokalnya pada Selasa, menggambarkan dua bom besar lagi yang jatuh di kota yang telah ditutup selama berminggu-minggu.
"Bahkan jika Mariupol jatuh, Ukraina tidak dapat ditaklukkan kota demi kota, jalan demi jalan, rumah demi rumah," kata Guterres. "Perang ini tidak dapat dimenangkan. Cepat atau lambat, perang ini harus berpindah dari medan perang ke meja perdamaian."
AS akan Terbitkan Sanksi Baru, Perdagangan Turki-Rusia Terancam
Mumpuni di Bidang Hukum, Yusril Dinilai Layak Jadi Cawapres
Sekjen PBB Kirim Tawaran kepada Rusia untuk Hidupkan Kesepakatan Gandum Laut Hitam
"Sudah waktunya untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini," katanya.
Rusia meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada 24 Februari untuk menghancurkan infrastruktur militer Ukraina. Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Moskow menyerang warga sipil tanpa pandang bulu. Moskow membantah menyerang warga sipil.
Guterres mengatakan sekitar 10 juta warga Ukrania telah melarikan diri dari rumah mereka dan memperingatkan gema perang sedang dirasakan secara global dengan meroketnya harga makanan, energi dan pupuk yang mengancam akan menjadi krisis kelaparan global.
"Ada cukup banyak di atas meja untuk menghentikan permusuhan - sekarang ... dan bernegosiasi secara serius - sekarang," kata Guterres.