Paus Fransiskus Lancarkan Kritikan terhadap Invasi Rusia ke Ukraina

Senin, 21/03/2022 06:10 WIB

VATICAN CITY, Jurnas.com - Paus Fransiskus, melanjutkan kritik implisitnya terhadap Rusia, menyebut konflik di Ukraina sebagai pembantaian tidak masuk akal yang tidak dapat dibenarkan dan mendesak para pemimpin untuk menghentikan perang menjijikkan ini.

"Agresi kekerasan terhadap Ukraina sayangnya tidak melambat," katanya kepada sekitar 30.000 orang di Lapangan Santo Petrus untuk pidato dan pemberkatan mingguannya pada Minggu (20/3).

"Ini adalah pembantaian yang tidak masuk akal di mana setiap hari pembantaian dan kekejaman diulangi," kata Paus Fransiskus dalam kecaman keras terbarunya terhadap perang, yang sejauh ini menghindari menyebut nama Rusia.

"Tidak ada pembenaran untuk ini," tambahnya.

Moskow mengatakan, tindakan yang diluncurkan pada 24 Februari adalah operasi militer khusus yang dirancang bukan untuk menduduki wilayah tetapi mendemiliterisasi tetangganya dan membersihkannya dari apa yang dilihatnya sebagai nasionalis berbahaya.

Francis menolak terminologi tersebut. "Saya memohon semua pemain di komunitas internasional untuk benar-benar berkomitmen untuk menghentikan perang yang menjijikkan ini," kata paus, yang disambut sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari kerumunan.

"Bahkan minggu ini rudal dan bom menghantam warga sipil, orang tua, anak-anak dan ibu hamil," katanya.

Rusia membantah menargetkan warga sipil.

Fransiskus berbicara tentang kunjungannya pada Sabtu ke sebuah rumah sakit Roma yang merawat anak-anak yang terluka di Ukraina. "Satu kehilangan lengan dan satu lagi mengalami luka di kepala," katanya.

Fransiskus juga meminta orang-orang untuk waspada terhadap potensi perdagangan manusia dari mereka yang melarikan diri dari Ukraina.

"Mari kita pikirkan perempuan-perempuan ini, anak-anak ini ... yang tidak bekerja, terpisah dari suaminya. Mereka akan dicari oleh `burung pemangsa` masyarakat. Tolong. Mari kita lindungi mereka," katanya.

Polandia telah melihat indikasi bahwa pedagang manusia mungkin menargetkan pengungsi yang melarikan diri dari perang Ukraina, kata para pejabat dan pekerja bantuan. Beberapa upaya pencegahan telah dilakukan.

Kota Berlin telah memperingatkan para pengungsi Ukraina untuk tidak menerima tawaran uang atau akomodasi di stasiun kereta api utama karena kekhawatiran bahwa mereka mungkin terpikat ke prostitusi paksa atau bentuk lain dari perdagangan manusia.

Sumber: Reuters

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung