Kamis, 17/03/2022 07:44 WIB
TOKYO, Jurnas.com - Otoritas nuklir Jepang mengatakan, tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit listrik Fukushima yang dilanda bencana yang mengalami kehancuran 11 tahun lalu setelah gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda pada Rabu malam.
"Fukushima Daiichi: tidak ada kelainan," kata pernyataan singkat dari Otoritas Regulasi Nuklir, dikutip dari AFP pada Kamis (17/3).
"Pompa untuk kolam pendingin yang menyimpan bahan bakar bekas di pabrik terpisah di Fukushima dan Onagawa, di Miyagi, untuk sementara berhenti beroperasi di beberapa reaktor tetapi segera dipulihkan," tambahnya.
Tokyo Electric Power Company sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 2 juta rumah tangga tanpa listrik, termasuk 700.000 di ibu kota.
Gempa Dua Kali Guncang Kabupaten Bandung
Gempa Garut terasa hingga Jakarta, Sabtu Malam
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 60 km, 57 km di lepas pantai, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA), di wilayah yang sama yang dihancurkan oleh gempa berkekuatan 9 11 tahun lalu yang memicu bencana nuklir Fukushima.
Jepang berada di "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Negeri Matahari Terbit ini sering dilanda gempa, dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat.
Meski begitu, negara tersebut masih tetap dihantui oleh memori gempa bawah laut 2011 di timur laut Jepang yang memicu tsunami mematikan dan melepaskan kecelakaan nuklir Fukushima.