UEA Pesan 12 Pesawat Tempur L15 dari China

Kamis, 24/02/2022 02:03 WIB

Dubai, Jurnas.com - Uni Emirat Arab (UEA) berencana membeli selusin pesawat L15 China, dalam rangka meningkatkan pertahanannya menyusul serangkaian serangan pemberontak Yaman.

Kementerian pertahanan UEA mengatakan pihaknya bermaksud untuk menandatangani kontrak dengan China National Aero-Technology Import & Export Corporation (CATIC), untuk membeli 12 pesawat pelatihan dan tempur ringan L15, dengan opsi untuk 36 jet tambahan dari jenis yang sama.

"Kami telah mencapai tahap akhir dalam pembicaraan kami dengan pihak China. Kontrak akhir akan segera ditandatangani," ungkap Tareq Al-Hosani, CEO Dewan Ekonomi Tawazun dikutip dari Aljazeera pada Kamis (24/2). Nilai kesepakatan itu tidak diungkapkan.

Menurut laporan kantor berita UEA, WAM, Dewan Ekonomi Tawazun sedang berupaya "mengembangkan kemampuan pertahanan UEA dan untuk mencapai prioritas strategisnya".

Pada Desember tahun lalu, UEA mengancam akan membatalkan pembelian besar-besaran jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS), di tengah kekhawatiran Washington tentang China.

Angkatan udara UEA sebagian besar mengoperasikan F-16 buatan Amerika dan pesawat tempur Mirage buatan Prancis. Negara kaya minyak itu juga memesan jet Rafale dari Prancis tahun lalu.

Sementara itu, AS dan UEA belum menyelesaikan kesepakatan senjata senilai US$23 miliar yang mencakup jet tempur F-35.

Diketahui, Yaman adalah bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi kelompok Houthi di Yaman sejak 2015. Meskipun menarik pasukan darat pada 2019 silam, UEA tetap menjadi pemain kunci dalam konflik yang kian menggila.

Pada 17 Januari lalu, serangan drone dan rudal Houthi menewaskan tiga pekerja minyak di Abu Dhabi, yang pertama dalam sejumlah serangan serupa di UEA. Padahal AS telah mengerahkan kapal perang dan pesawat tempur untuk membantu melindungi UEA.

TERKINI
Bawang Merah, Komoditas Penyumbang Tertinggi Bulan April DPR Pastikan Pembentukan Panja Korupsi Timah Tak Ganggu Penyidikan Kejagung KPK Berpeluang Usut Dugaan Keterlibatan BURT DPR di Kasus Kelengkapan Rumah Jabatan KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Labuhanbatu Senilai Rp15 Miliar