Ibu Kota Ekuador Dikepung Banjir, 11 Orang Tewas

Selasa, 01/02/2022 19:44 WIB

Quito, Jurnas.com - Bencana banjir bandang yang memicu tanah longsor di ibu kota Ekuador telah menewaskan sedikitnya 11 orang. Demikian keterangan pemerintah di Quito pada Selasa (1/2).

Dikutip dari Aljazeera, banjir pada Senin (31/1) kemarin disebabkan oleh hujan lebat di lereng gunung berapi Pichincha, yang posisinya menghadap ke kota.

Pemerintah setempat mengungkapkan, 75 liter hujan per meter persegi turun di sektor La Gasca, tertinggi sejak 2003. Prakiraan cuaca memperkirakan hanya 2 liter per meter persegi.

Sebuah video yang diposting online oleh layanan darurat setempat menunjukkan banjir lumpur, air dan batu menyapu jalan di kota, menghanyutkan mobil saat membanjiri rumah dan jalan. Beberapa bagian dari Quito juga dibiarkan tanpa listrik setelah tiang listrik tumbang oleh banjir.

Hujan deras juga menyebabkan struktur penampung air meluap, mengirimkan aliran mematikan menuruni lereng bukit terdekat ke lapangan olahraga tempat beberapa orang sedang berlatih, kata pihak berwenang pada konferensi pers virtual.

Pemerintah kota mengatakan bahwa penduduk di daerah yang terkena dampak telah dipindahkan ke delapan tempat penampungan darurat.

Sementara itu, Kepolisian Nasional Ekuador mengatakan mereka mengirim Kelompok Operasi Khusus dan Kelompok Intervensi dan Penyelamatan untuk membantu upaya pemulihan.

Hujan lebat telah melanda 22 dari 24 provinsi Ekuador sejak Oktober, menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka, menurut Layanan Manajemen Risiko Nasional.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim meningkatkan risiko hujan lebat di seluruh dunia, dengan atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.

TERKINI
Israel Serukan Evakuasi Warga Rafah, HAM PBB Sebut Tidak Manusiawi Hakim Ingatkan Trump soal Ancaman Penjara karena Langgar Perintah Pembungkaman Tanggapi Aksi Pro Palestina, 13 Hakim Konservatif AS Tolak Pekerjakan Sarjana Hukum Lulusan Columbia Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah