Rabu, 26/01/2022 07:50 WIB
WASHINGTON, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan menerima emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad di Gedung Putih pada 31 Januari.
"Biden dan pemimpin negara Teluk itu akan membahas keamanan di Timur Tengah dan memastikan stabilitas pasokan energi global," kata Sekretaris Pers, Jen Psaki dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News.
Pertemuan itu terjadi saat Washington dan sekutu dari Eropa berusaha menopang rencana darurat energi jika Rusia memeras pasokan karena ketegangan dengan Barat terkait Ukraina.
AS dan sekutunya dari Uni Eropa menuduh Rusia berusaha menjungkirbalikkan stabilitas Eropa dengan mengancam invasi ke negara tetangga Ukraina, bekas republik Soviet yang berusaha bergabung dengan NATO dan lembaga-lembaga Barat lainnya.
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
Pejabat Sebut Pasukan Rusia Masuki Pangkalan Militer AS di Niger
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Sumber Uni Eropa sekitar 40 persen dari pasokan dari Rusia, dan Washington dan sekutu Eropa telah menjelajahi pasar global untuk sumber energi alternatif.
Qatar, yang merupakan sekutu dekat AS memiliki cadangan gas yang besar dan merupakan pengekspor gas alam cair terbesar di dunia.
Psaki mengatakan Biden juga akan berterima kasih kepada emir atas dukungan Qatar kepada AS dalam mengangkut warga AS, penduduk tetap, dan mitra Afghanistan dengan aman dari Afghanistan setelah penarikan AS tahun lalu.
Qatar telah memainkan peran penting baik dalam diplomasi dan evakuasi di akhir hampir 20 tahun perang di Afghanistan.