Sahroni Dorong Kejagung Usut Dugaan Korupsi di Garuda Indonesia

Rabu, 19/01/2022 10:05 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut dugaan tindak kejahatan korupsi dalam proses pembelian pesawat di PT Garuda Indonesia.   Sahroni mengatakan, Kejagung harus segera mengusut laporan Menteri BUMN Erick Thohir terkait dugaan tindak kejahatan korupsi di PT Garuda Indonesia. Mengingat dugaan tindak kejahatan korupsi dan kerugian di PT Garuda Indonesia sudah begitu sering didengar publik.   “Saya apresiasi Jaksa Agung yang menerima laporan dari Pak Menteri BUMN dengan sigap. Kini, jaksa agung perlu benar-benar menindaklanjuti kasusnya, mengingat kita sudah sering kali mendengar berita, Garuda Indonesia merugi, Garuda keuangannya tidak sehat lah, sekarang soal korupsi. Jangan-jangan GA sering rugi ini karena memang banyak korupsinya? Karenanya saya dukung penuh koordinasi antara Kementerian BUMN bersama Jaksa Agung,” kata Sahroni, kepada wartawan, Jakarta, Rabu (19/1).   Lebih lanjut, Sahroni optimis bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh kejaksaan akan dapat memberantas hingga tuntas berbagai dugaan tindak korupsi yang ada di tubuh PT Garuda Indonesia.   “Sejauh ini Kejaksaan telah sigap bergerak dengan melakukan koordinasi dengan BPKP. Kita ikuti saja terus perkembangannya, yang penting seluruh pihak dan lembaga saling berkoordinasi, sehingga berbagai praktek perusahaan yang terindikasi korupsi bisa terungkap dan ditindak,” demikian Sahroni.   Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan dugaan tindak kejahatan korupsi di PT Garuda Indonesia ke Kejaksaan Agung. Menanggapi laporan tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam proses pembelian pesawat di PT Garuda Indonesia dan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap