Program Petani Muda Dongkrak Perekonomian Daerah

Jum'at, 09/12/2016 20:16 WIB

Jakarta – Plan International Indonesia mengembangkan program petani muda yang diharap mampu berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial di Indonesia.

Meskipun program petani muda tersebut terfokus di Nusa Tenggara Timur (NTT), namun daya dorongnya cukup kuat untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pertanian. Apalagi para petani muda itu telah melewati masa penyuluhan sehingga dapat diandalkan dalam mengembangkan pertanian daerahnya masing-masing.

"Lebih dari 2000 orang yang tergabung dalam program petani muda berhasil memanfaatkan lahan untuk pertanian. Bahkan Plan International Indonesia selaku fasilitator terus mengamati perkembangan peserta pasca-penyuluhan," ujar National Project Manager Youth Economic Empowerment Plan International Indonesia, Mirza Kesuma kepada jurnas.com di Jakarta, Jumat (9/12).

Mirza menambahkan, perkembangan para peserta dipantau selama enam bulan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta juga dibantu pasca pelatihan. “Sebenarnya sudah ada 3.200 orang yang kita latih, dan sekitar 2.800 orang sukses dalam program ini,” imbuhnya.

Noni Amaliasasi (18), salah satu petani muda asal NTT mengakui, program petani muda sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi pertanian di daerahnya. Bahkan berkat program petani muda, ia dan rekan-rekannya yang lain dapat membantu perekonomian keluarga.

"Dengan memanfaatkan lahan untuk menanam sawi, kol, kangkung, dan berbagai sayuran lainnya, saya bisa mendapatkan Rp200-300 ribu dalam tiga minggu,” ujar Noni dalam talkshow bertajuk ‘Peran Kaum Muda Perempuan dalam Memutus Mata Rantai Kemiskinan’.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan