Studi Israel Temukan Booster Vaksin Dosis ke-4 Kurang Efektif hadapi Omicron

Selasa, 18/01/2022 07:23 WIB

YERUSALEM, Jurnas.com - Sebuah studi Israel mengatakan, suntikan keempat vaksin COVID-19 meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi daripada suntikan ketiga tetapi itu tidak cukup untuk mencegah infeksi Omicron.

Pusat Medis Sheba Israel memberikan suntikan booster kedua dalam uji coba di antara stafnya dan sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua minggu dan booster Moderna pada 120 orang setelah satu minggu.

Ini dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima suntikan keempat. Mereka yang tergabung dalam kelompok Moderna sebelumnya telah menerima tiga suntikan vaksin Pfizer, kata rumah sakit tersebut.

"Vaksin menyebabkan peningkatan jumlah antibodi bahkan sedikit lebih tinggi dari yang kami miliki setelah dosis ketiga. Namun, ini mungkin tidak cukup untuk Omicron," kata Direktur Unit Penyakit Menular, Gili Regev-Yochay kepada wartawan dikutip dari Reuters, Selasa (18/1).

"Kita tahu sekarang bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari Omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus," sambungnya.

Temuan itu, yang menurut rumah sakit adalah yang pertama di dunia, masih awal dan belum dipublikasikan.

Israel adalah negara tercepat yang meluncurkan vaksinasi awal terhadap COVID-19 setahun yang lalu dan bulan lalu mulai menawarkan suntikan keempat, atau booster kedua, kepada kelompok yang paling rentan dan berisiko tinggi.

TERKINI
Israel Serukan Evakuasi Warga Rafah, HAM PBB Sebut Tidak Manusiawi Hakim Ingatkan Trump soal Ancaman Penjara karena Langgar Perintah Pembungkaman Tanggapi Aksi Pro Palestina, 13 Hakim Konservatif AS Tolak Pekerjakan Sarjana Hukum Lulusan Columbia Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah