Kepala BKKBN akan Pastikan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Tepat Sasaran

Selasa, 11/01/2022 15:42 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, terdapat dua jenis intervensi yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting, yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

"Kami di BKKBN ini yang ditunjuk sebagai pelaksana di lapangan harus mengawal apakah intervensi itu bisa tepat sasaran," kata Hasto saat memberikan Keterangan Pers Menteri terkait Ratas Strategi Percepatan Penurunan Stunting melalui kanal YouTube Sekretarian Presiden, Selasa (11/1).

"(Intervensi, Red) sensitif ini pengaruhnya cukup besar. Tadi Pak Menteri Kesehatan juga menyampaikan 70 persen pengaruhnya, di antaranya adalah lingkungan yang bersih, air bersih tersedia, kemudian kemiskinan, pendidikan, itu adalah faktor-faktor yang sifatnya sensitif," terangnya.

Hasto juga meyampaikan telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar faktor spesifik juga dikuatkan. "Karena kalau dari proporsi anggaran yang ada memang masih perlu dukungan untuk yang sifatnya kuratif, tidak sekedar promotif dan preventif," kata Hasto.

Matan bupati Kulon Proga itu menenkankan bahwa secara makro stunting harus ada faktor jauh yang diatasi di hulu dan ada yang sifatnya langsung diatasi.

"Khususnya yang faktor langsung ini seperti faktor kemiskinan pendidikan, air bersih, dan lingkungan adalah ekosistem yang luas. Kemudian ekosistem sempit itu adalah proses reproduksi. Mulai dari awal ketemunya sperma dan telur sampai nanti melahirkan sampai 1000 hari," ujarnya.

Hasto juga mengapresiasi langkah-langkah strategis yang telah dirancang oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan berbagai intervensi spesifik ini.

"Saya senang tadi mendengar apa yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan banyak sekali langkah-langkah strategis yang diintervensi spesifik ini. Constraint-constraintnya sudah sangat dikuasai dan kemudian dilakukan intervensi di situ, termasuk pemberian ASI, pemberian makanan tambahan, imunisasi, dan sebagainya," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 2,7 persen per tahun agar target percepatan penurunan stunting 14 persen di 2024 bisa tercapai.

"Bapak Presiden (Jokowi) juga minta kalau bisa tahun depan turun 3 persen, tapi memang rata-rata harus turun 2,7 persen kalau mau mencapai angka 14 persen," kata Budi Gunadi Sadikin atau biasa disapa BGS.

Untuk mencapai target tersebut, kata BGS, ada dua langkah intervensi yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

"Semua ini Pak Kepala BKKBN yang pegang untuk mengorkestrasikan karena kalau nggak salah, tadi ada 15 Kementerian/Lembaga yang bergerak melakukan program intervensi ini," terang BGS.

Ia menguraikan, untuk menurunkan stunting 30 persen bergantung kepada intervensi spesifik dan 70 persen bergantung pada intervensi sensitif "Kami di Kemenkes membangun konsentrasi di Intervensi yang spesifik yang 30 persen saja, kepala BKKBN mengoordinasikan kementerian kami dan lain yang itu 70 persen dari stunting ini," kata BGS

BGS mengatakan pihaknya juga melakukan analisa untuk intervensi gizi spesifik, ada dua penyebab utama tingginya angka stunting. Pertama adalah intervensi spesifik sebelum lahir yang berkontribusi 32 persen. Kedua, intervensi setelah lahir.

"Nah setelah lahir kenaikan yang paling tinggi sesudah menyusui. Saat menyusui masih bagus begitu selesai ASI dia kan harus dikasih makanan tambahan nah di situ banyak melesetnya  sehingga stuntingnya naik lagi ke atas," jelasnya.

"Dua titik lemah inilah yang kita fokuskan  di intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab kemenkes. Jadi satu sebelum lahir dan dua setelah lahir pada usia 6-23 bulan terutama setelah ASI karena itu titik kenaikannya tinggi," sambungnya.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan