Selasa, 11/01/2022 10:12 WIB
MAKASSAR, Jurnas.com - Karantina Pertanian Makassar melakukan sertifikasi komoditas pala dan cengkeh untuk diekspor Rusia awal pekan ini. Total volume sebesar 15 ton dengan rincian pala sebanyak 7500 kg dan cengkeh sebanyak 7500 kg atau sekitar Rp 1,7 miliar.
Launching Ekspor Perdana di tahun 2022, dilakukan oleh CV. Surya Mandiri Sejahtera (SMS). Ia menjadi perusahan terbaru melakukan ekspor pala dan cengkeh ke Rusia asal Sulawesi Selatan di tahun ini.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, Ashari Fakhsirie Radjamilo berharap launching ekspor kali ini dapat memotivasi pelaku usaha ekpor di Sulawesi Selatan, utamanya UKM untuk terus memacu peningkatan kontribusi ekpornya.
"Perlu kami sampaikan dua imbauan Bapak Menteri Pertanian di Sulawesi Selatan, yaitu tiada hari tanpa ekspor, kemudian yang kedua yaitu jangan sampai ada Kabupaten atau Kota yang tidak ada ekspornya. Ini adalah sesuatu yang perlu kita sampaikan ke rekan-rekan semua," tuturnya.
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Pencarian 22 Kru KM Dewi Jaya II yang Hilang Diperairan Sulses Dilanjutkan
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Kepala Karantina Pertanian, Lutfie Natsir mengatakan, Karantina Pertanian Makassar akan terus melakukan upaya-upaya yang mendukung program gerakan tiga kali eksport (Gratieks) Kementrian Pertanian (Kementan).
Salah satunya kata Lutfie adalah bersinergi dengan instansi-instansi di lingkup provinsi Sulawesi Selatan dalam hal percepatan ekspor komoditas pertanian di Sulawesi Selatan.
"Kami akan terus bersinergi dengan para instansi-instansi terkait, BUMN, Asosiaso dan Para pelaku Usaha dalam upaya peningkatan akselerasi ekpor di Sulawesi Selatan," kata Lutfie.
Lutfie mengatakan, Balai Besar Karantina Pertanian Makassar (BBKP) akan terus melakukan pendampingan, supervisi, dan bimbingan kepada para pelaku usaha untuk memperkuat ekpor di Sulawesi Selatan.
"Disamping hal tersebut, dalam rangka mengimplementasikan akselerasi Gratieks, kami bersama-sama dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota melakukan mapping dan klaster komoditas andalan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas ekspor," ujarnya.
Lutfie berterima kasih kepada CV. SMS sebagai pengusaha milenial yang mampu menembus pasar eropa untuk ekspor. Ia menilai hal ini dapat memicu semangat pengusaha muda lainnya di Sulawesi Selatan untuk melakukan ekspor.
"Harapan kami ekspor komoditas andalan Sulawesi Selatan akan terus berlanjut dan mengalami peningkatan jumlah dan nilai komoditas ekspornya," kata mantan Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan itu.