Politikus PKB Sayangkan Sikap Gubernur Jabar

Rabu, 07/12/2016 18:16 WIB

Jakarta - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) menilai pembubaran paksa Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) umat Nasrani oleh sekelompok Ormas yang mengatasnamakan Pembela Ahlus Sunnah (PAS), di Sabuga, Bandung, sebagai perkara kecil.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq sangat menyayangkan sikap Aher yang menganggap pembubaran itu sebagai masalah kecil.

"Saya sangat menyayangkan pernyataan Gubernur Aher yang menyatakan pembubaran kebaktian Natal itu sebagai perkara kecil, ini persoalan besar," kata Maman, ketika dihubungi, Jakarta, Rabu (7/12).

Menurutnya, masalah ini menyangkut nilai-nilai agama yang seharusnya toleran dan ramah. Bukan sebaliknya dengan mempertontonkan wajah Islam yang intoleran dengan memaksa orang lain yang berbeda.

"Dan jalur yang dipakai itu bukan jalur persuasif tapi kekerasan, intimidatif. Ini persoalan konstitusi, ketika kita bernegara, maka bernegara itu konstitusi, tidak boleh negara itu melanggar konstitusi," tegasnya.

Sebagai negara yang berazaskan Pancasila dan menjunjung tinggi UUD 1945, kata Maman, maka harus ditegakkan bahwa negara yang saling menghormati dan menghargai nilai-nilai kebhinnekaan.

"Jabar itu provinsi dengan aksi intoleransi tertinggi selama bertahun-tahun, ini yang harus dihentikan, bagaimana mungkin Jabar bisa menjadi provinsi yang akan menerima investor juga berkembang pariwisatanya kalau hal yang prinsip bagaimana warganya itu damai, toleran itu tidak ada," tegasnya.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China