Ilmuwan Ini Bedah Penyebab Inggris Gagal Adu Penalti

Kamis, 30/12/2021 23:20 WIB

London, Jurnas.com - Peneliti Jerman menyelidiki kemungkinan faktor kewarganegaraan penjaga gawang, mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka saat melakoni adu penalti.

Namun mereka menemukan bahwa, secara statistik, kiper asal Inggris tampil sama baiknya dengan kiper dari negara lain. Sebaliknya, sejumlah faktor lain turut menentukan, termasuk beban ekspektasi pada skuat.

Para ilmuwan menganalisis sampel 2.379 penalti yang diambil di Piala Dunia dan Euro, di Liga Champions dan di pertandingan Liga Europa, dengan 629 penjaga gawang berbeda berdiri di antara tiang gawang.

Mereka kemudian membandingkan tingkat keberhasilan penjaga gawang dari negara yang berbeda, tetapi tidak menemukan perbedaan yang signifikan berdasarkan negara asal.

"Kiper Inggris tidak bertanggung jawab atas kinerja buruk Inggris dalam adu penalti di masa lalu, karena mereka tampil sama baiknya dengan kiper dari negara lain," kata Prof Daniel Memmert dari Deutsche Sporthochschule Köln dikutip dari BBC pada Kamis (30/12).

Penulis utama studi, Michel Brinkschulte, mengatakan alasan kekalahan adu penalti di masa lalu "kemungkinan besar terletak pada sejumlah faktor, termasuk tekanan eksternal yang sangat besar ketika sampai pada momen yang menentukan ini di akhir pertandingan penting, harapan penggemar mereka sendiri dan liputan media negatif yang diharapkan jika kesuksesan tidak tercapai".

Tim yang sama sebelumnya menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa penendang penalti Inggris tidak lebih buruk, dari pada pemain dari negara lain.

Tingkat keberhasilan rata-rata penjaga gawang untuk seluruh sampel adalah 22,23 persen, yang berarti lebih dari satu dari lima penalti diselamatkan oleh penjaga gawang.

Ketika memperhitungkan semua tendangan penalti, termasuk adu penalti dan penalti dalam pertandingan di keempat turnamen yang diteliti oleh penelitian ini, tingkat keberhasilan rata-rata penjaga gawang Inggris adalah 28,45 persen.

Statistik adalah yang terbaik kedua di antara negara-negara yang dianalisis, tepat di belakang Spanyol dengan rata-rata 28,75 persen.

Namun, penelitian tersebut tidak mengungkapkan perbedaan yang berarti antara tingkat keberhasilan penjaga dari negara yang berbeda.

Sebagaimana diketahui, Inggris sudah tujuh kali kalah dalam drama adu penalti di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa, sejak regulasi adu penalti diperkenalkan.

Dalam studi mereka, Dr Brinkschulte, Prof Memmert, dan rekan Philip Furley dan Max Klemp menyarankan bahwa efek yang dikenal sebagai "ancaman stereotipe" dapat menambah masalah.

Penelitian psikologis masa lalu telah menunjukkan bahwa sekadar memasukkan stereotip ke dalam kelompok sosial, dapat menghambat kinerjanya pada tugas-tugas tertentu.

Dalam makalah ilmiah mereka, para peneliti menulis, "Kami melihatnya secara teoritis mungkin bahwa berlanjutnya stereotip `masalah kiper Inggris` berpotensi memiliki konsekuensi negatif, karena pengetahuan belaka tentang stereotip ini dapat berkontribusi pada kinerja kiper Inggris yang buruk ( saat menghadapi penalti atau selama pertandingan secara umum), dalam arti ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya."

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya