Ada 2048 Isu Hoaks COVID-19 pada 5322 Unggahan di Medsos

Kamis, 30/12/2021 20:25 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berjuang menghentikan persebaran hoaks di ruang digital dengan melakukan upaya pemutusan akses dan klarifikasi hoaks.

"Kemenkominfo juga membangun literasi digital dan mendukung penegak hukum untuk memproses para pelanggar hukum yang menyebarkan hoaks," jelas Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi.

Dalam catatan Kemenkominfo, sejak Januari 2020 hingga 30 Desember 2021, angka persebaran hoaks COVID-19 sangat massif dan mengkhawatirkan.

Ada tiga catatan penting yang diungkap Dedy sebagaimana dijelaskan melalui Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN pada Kamis (30/12/2021).

Pertama, isu hoaks COVID-19 telah ditemukan 2048 isu pada 5322 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 4621 unggahan. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5159 unggahan dan 163 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.

Kedua, isu hoaks vaksinasi COVID-19 telah ditemukan sebanyak 425 isu pada 2523 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 2331 unggahan, pemutusan akses telah dilakukan terhadap seluruh unggahan tersebut.

Ketiga, isu hoaks PPKM. Telah ditemukan sebanyak 51 isu pada 1326 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 1306 unggahan. Pemutusan akses dilakukan terhadap 1138 unggahan dan 188 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.

Pada minggu ini, lanjut Dedy, jika dilihat dari setiap topik hoaks terkait COVID-19, masih terdapat pertambahan isu dan angka sebaran yang melebihi angka minggu yang lalu.

Secara keseluruhan, pada minggu ini total pertambahan hoaks tentang COVID-19, vaksinasi COVID-19, dan PPKM adalah sebanyak 20 isu di 68 unggahan media sosial, sedangkan pada minggu sebelumnya total pertambahan adalah sebanyak 17 isu di 64 unggahan media sosial.

Dari 20 isu hoaks seputar COVID-19 yang beredar selama seminggu terakhir, Dedy memberikan beberapa contoh hoaks dan disinformasi yang perlu ditangkal bersama, yaitu:

- Hoaks pemesanan online vaksin covid-19 Sinopharm melalui e-commerce (23 Desember 2021)

- Hoaks lonjakan protein pada anak usai disuntik vaksin COVID-19 sebabkan kerusakan organ tubuh (27 desember 2021).

- Hoaks CEO Pfizer menolak gunakan vaksin buatan perusahaannya (28 Desember 2021).

- Disinformasi video penampakan nanorobot dalam vaksin COVID-19 (28 Desember 2021).

- Disinformasi video keputusan PBB dan WHO untuk hentikan vaksinasi COVID-19 di dunia (28 Desember 2021).

- Disinformasi uang koin bisa menempel pada lengan anak yang sudah vaksin (29 Desember 2021).

- Disinformasi Delmicron varian baru corona gabungan Delta-Omicron (29 Desember 2021).

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024