Apkasindo Fokus Perkuat Daya Saing Sawit Rakyat Sepanjang 2021

Kamis, 30/12/2021 19:11 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Selama 2021 petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), berfokus untuk meningkatkan daya saing kelapa sawit rakyat.

Demikian kata Ketua Umum ApkasindoGulat M.E. Manurung pada acara Refleksi Sawit Rakyat 2021 yang mengangkat tema "Masa Depan Petani Sawit Indonesia dengan Konsep Kemitraan dan Berkelanjutan", Kamis (30/12).

Dia mengatakan, selama tahun 2021 pihaknya telah melakukan beberapa upaya yang fokus melalui lima aspek. Pertama, menjaga harga Tandan Buah Segar (TBS). Kedua, mengoptimalkan produktivitas dan menekan biaya pokok produksi.

Ketiga, mengelola kepastian dan perlindungan aset petani. Keempat, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani. Terakhir, membangun komunikasi lintas sektoral terkhusus dalam regulasi sawit.

"Salah satu strtaegi dalam pemenuhan kelima aspek tersebut, maka Konsep Kemitraan Strategis dan Setara menjadi solusi, tanpa Kemitraan tersebut mustahil tujuan mulia tersebut akan tercapai," ujarnya.

Kemitraan yang dimaksud tersebut, mempunyai dimensi ganda. Pertama, kemitraan rantai Pasok meliputi mulai dari pelaku sektor hulu sampai sektor hilir kelapa sawit. Kedua, kemitraan antar Lembaga, baik dengan Kementerian/Lembaga terkait, maupun kelembagaan sektor swasta.

Dia mengatakan, melalui pelaksanaan rangkaian program kerja Apkasindo selama tahun 2021, terjadi peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit Apkasindo yang dapat terlihat dari berbagai parameter.

"Parameter yang terlihat jelas adalah peningkatan harga TBS yang memecahkan rekor nasional dengan titik tertinggi mencapai Rp 3.500 per kg di provinsi Riau," kata dia.

Secara global, program kerja Apkasindo 2021 telah membawa petani kelapa sawit menjadi setera dalam kemitraan dan juara dalam pergerakan hulu-hilir kelapa sawit nasional dan garda terdepan melawan kampanye pembenci sawit.

Apkasindo menyadari tantangan yang lebih besar di tahun 2022 terlebih karena masih kurangnya penyerapan dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dan tenggat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang semakin mendekat (Wajib ISPO 2025).

Di samping itu, Apkasindo harus mempertahankan harga TBS pada level balance, menekan kenaikan harga sarana prasarana (sarpras), dana lambatnya Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja atau UUCK.

"Tantangan lain adalah tumbuh berkembangnya NGO dengan melibatkan Perguruan Tinggi dalam merancang dan membujuk pemerintah menerbitkan regulasi yang justru merugikan sawit Indonesia, terkhusus petani sawit," ujar dia.

TERKINI
Emosional, Katy Perry Menangis di Musim Terakhirnya Jadi Juri American Idol Female Rage: The Musical Taylor Swift Pecahkan Rekor di Swedia Anak-anak John Krasinski Lebih Idolakan Istrinya Emily Blunt Film Teman Khayalan `IF` Siap Geser Kingdom of the Planet of the Apes