Kamis, 09/12/2021 12:55 WIB
Jakarta, Jurnas.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kepada jajaran Kepolisian untuk melindungi dan membantu yang lemah, utamanya kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam masalah hukum.
“Saya ingin titip juga lindungi dan bantu yang lemah. Yang biasanya terpinggirkan dalam hukum,” demikian peringatan yang disampaikan Jokowi dalam apel Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Polri dan TNI di Bali, belum lama ini. Terkait hal itu, Sekretaris Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Jeffrey Massie meminta Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) mengikuti arahan Presiden Jokowi menuntaskan kasus penembakan warga di area PT Bulawan Daya Lestari (BDL), Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)."Presiden Jokowi tegas mengingatkan jajaran Kepolisian agar segera menyelesaikan masalah hukum, terutama melindungi yang lemah. Untuk itu, kami minta Kapolda Sulut agar mengikuti arahan Presiden tersebut atas kasus penembakan warga di area PT BDL," ujarnya kepada media, baru-baru ini.Penembakan terjadi pada Selasa (28/9/21), saat warga melakukan protes terhadap pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi PT BDL dan telah mengakibatkan satu warga Desa Toruakat tewas ditembak oleh penjaga perusahaan.Warga melayangkan protes karena aktivitas pertambangan tanpa izin yang dilakukan Jimmy Inkiriwang atas persetujuan Yance Tanesia di lahan PT BDL sudah masuk ke wilayah perkebunan milik kelola warga."Kami meminta Kapolda Sulut dapat mengungkap aktor intelektual dibalik penembakan saudara kami Armanto Damapolii. Jangan sampai kepercayaan publik terhadap Polri menurun akibat penanganan kasus yang menimpa masyarakat kecil seperti ini tidak di usut tuntas, karena saya memiliki bukti perjanjian kerja sama antara Yance Tanesia dan Jimmy Inkiriwang secara tertulis yang disahkan oleh notaris," ungkapnya.Beberapa waktu lalu Kabid Humas Kombes Pol Jules Abast didampingi Direktur Kriminal Umum Polda Sulut AKBP Gani Siahaan dalam jumpa pers di Mapolda Sulut (Keyword : Arahan Jokowi Kabupaten Bolmong GMPK