Trump Undang Duterte ke Gedung Putih

Sabtu, 03/12/2016 14:49 WIB

Washington - Sebelumnya Presiden terpilih AS, Donald Trump, pernah mengatakan dihadapan publik selama kampanye bahwa komentar-komentar Duterte menunjukan "kurangnya rasa hormat untuk negara kita". Namun di sisi lain, Trump juga menegaskan bahwa Filipina adalah "lokasi strategis yang sangat penting" dan menyalahkan Obama yang gagal untuk mengenal pemipmin dunia secara lebih baik.

Pada Jumat (2/12), presiden asal Partai Republik itu, dikabarkan telah menelepon Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dan mengundangnya ke Gedung Putih. Percakapan sepanjang tujuh menit itu hendak memberi respon tentang salah satu aliansi Asia yang penting bagi Amerika. Undangan kepada Duterte ke Washington dijadwalkan tahun depan, demikian ungkap Christoper Go, penasihat khusus Duterte kepada media.

Sejak terpilih sebagai presiden Filipina, Duterte kerap mengecam Amerika dan menunjukkan ketidaksukaannya kepada Obama. Tidak tanggung-tanggung, Duterte mengancam akan memutuskan hubungan pertahanan yang sudah berjalan puluhan tahun. Presiden Filipina yang suka bicara terus terang itu juga langsung merapat dengan China dan Rusia, menjajaki kemungkinan aliansi baru.

Sejumlah analis menyarankan tim transisi Trump untuk mengambil peran yang lebih lebar ke Asia dengan lebih merapat ke Filipina. Analis menyebutkan, bahwa ada persamaan gaya bicara antara Duterte dan Trump. Bahkan banyak pengamat menyatakan bahwa Duterte adalah Trump-nya Filipina.

"Dia sangat mampu berbicara dengan Duterte secara terbuka tanpa harus menoleh lagi pada kegagalan kebijakan sebelumnya," ucap sumber dari analis tersebut, seperti dilaporkan oleh Reuters.[]

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online