Keselamatan Berkendara, Perlunya Road Safety Berbasis Penelitian

Jum'at, 26/11/2021 09:31 WIB

Jakarta, Jurnas.com- Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan. Untuk itulah, keselamatan adalah yang pertama dan utama. Demikian dikemukakan Direktur Ditkamsel Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana menanggapi perlunya road safety atau keselamatan jalan berbasis penelitian.

Dikatakan, perjuangan mencapai tujuan road safety seperti yang diamanatkan dalam Undang Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan (UULLAJ) maupun Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) adalah demi kemanusiaan, yaitu terwujudnya lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar; meningkatnya kualitas keselamatam dan menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan; terbangunnya budaya tertib berlalu lintas; meningkatnya kualitas pelayanan di bidang LLAJ terutama pada ruang publik.

“Maka proses pencapaiannya dapat dilakukan berbasis riset atau penelitian. Melalui penelitian ini dapat menyatukan pemikiran dan kesepahaman setidaknya dari triple helix yaitu menciptakan sinergi kerjasama antara pemerintah, akademisi dan sektor bisnis. Permasalahan dalam lalu lintas ada pada manusia, kendaraan, jalan, alam lingkungan dan juga faktor faktor lainnya. Kesemuanya itu perlu ada basis penelitiannya agar kebijakan yang diambil ada landasan ilmiahnya, tepat sasaran, lebih efektif dan efisien penggunaan sumber daya manusia, logistik, hingga anggaran dan akuntabilitas kepada publikpun lebih akurat,” kata Polri, Chryshnanda Dwilaksana melalui siaran persnya, Kamis (26/11/2021).

Sejalan dengan upaya membangun road safety berbasis penelitian, Korlantas Polri membangun dan mengembangkan Road safety research and development ( RSRD) yang diawali dengan menggerakkan menjalankan penelitian pada kecelakaan atau traffic accident research centre (TARC). Penelitian yang dilakukan dengan berbasis pada wilayah, fungsional, dan potensi-potensi maupun masalahnya. Ketiga hal tersebut dapat menjadi satu penelitian antara lain, kecelakaan menonjol.

Kecelakaan yang berdampak luas dan menimbulkan korban besar serta menjadi perhatian nasional maupun internasional. Melibatkan VVIP maupun VIP, public figure, orang asing dan sebagainya; Sistem sekolah mengemudi, sistem uji SIM, sistem penerbitan SIM, sistem penegakan hukum, sistem catatan perilaku berlalu lintas ( TAR : traffic attitude record) dan program sistem perpanjangan SIM yang berbasis pada de merit point system.

Selain itu, juga kajian- kajian yang berkaitan dengan kawasan perkotaan, perbatasan, lintasan, jalan toll, pariwisata, antar moda transportasi angkutan umum, angkutan sungai danau dan penyeberangan, rawan bencana dan sebagainya. Pengembangan smart city, penerapan sistem-sistem elektronik (IT for Road Safety), ETLE ( electronic traffic law enforcement) dan sebagainya.

Penerapan program- program road safety yang berbasis smart management seperti sistem edukasi, rekayasa lalu lintas, sistem registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor maupun pengemudi, sistem penegakan hukum, sistem operasional kepolisian yang bersifat rutin, khusus maupun kontijensi, sistem analisa dampak lalu lintas, sistem kemitraan ( traffic board atau RSPA ( road safety partnership action), sistem anggaran dan sebagainya.

Perilaku berlalu lintas dapat dikaitkan dengan sistem edukasi, sistem sekolah mengemudi, sistem uji SIM hingga sistem penegakan hukum, bahkan juga kebijakan pendukung maupun corak masyarakat dan kebudayaannya. Kajian atas pemanfaat teknologi dan sistem data serta algoritmanya konteks intellegent road safety. Sistem-sistem untuk membangun pelayanan publik yang prima di bidang LLAJ seperti pelayanan keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan di bidang hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi maupun pelayanan kemanusiaan

“Melalui sistem RSRD yang di motori dari TARC dapat dikembangkan dalam laboratorium road safety untuk melakukan uji secara kesisteman secara manajerial maupun operasional juga potensi penyebab masalah di bidang road safety.  Dan hasil RSRD maupun TARC akan dipublikasikan secara luas maupun terbatas melalui Jurnal Road Safety, Road Safety Expo dan sebagainya. Birokrasi pembelajar kebijakannya berbasis penelitian, demikian juga akuntabilitasnya kepada publik secara moral, hukum, administrasi, fungsional maupun sosial dalam mencapai tujuan road safety yang diamanatkan pada UULLAJ maupun RUNK,” tandas Chryshnanda Dwilaksana.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih