Minggu, 21/11/2021 14:55 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Terus berupaya menjaga keseimbangan ekosistem merupakan bagian upaya kita dalam beradaptasi menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan iklim yang terjadi saat ini.
"Menanam pohon di lahan kritis dan mangrove di sepanjang pantai misalnya, merupakan salah satu upaya kita dalam menjaga keseimbangan alam yang terganggu dengan banyaknya perubahan di berbagai sisi kehidupan kita," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11) dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November.
Peringatan Hari Pohon Sedunia, ujar Lestari, harus dimanfaatkan sebagai upaya untuk memupuk harapan terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon bagi ekosistem lingkungan.
Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, cuaca ekstrem beberapa tahun terakhir kerap terjadi di Indonesia.
Kunjungan Wamenlu Libya, Fadel Muhammad: Libya Sudah Aman, Buka Kembali Program Beasiswa
Pemasyarakatan Gaya Hidup Sehat Langkah Penting Cegah Penyakit tidak Menular
Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Terkait Empat Pilar Kebangsaan di Jurnal Ketahanan Nasional UGM
Dengan daya dukung alam yang rapuh akibat terjadi ketidakseimbangan ekosistem, ujar Rerie, datangnya cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana.
Sejumlah potensi bencana alam, jelas Rerie, harus mampu diantisipasi dengan berbagai langkah yang strategis dan berkelanjutan.
Rerie menyambut baik rencana pemerintah untuk membangun 30 pusat pembibitan pohon dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung program penghutanan kembali lahan kritis di berbagai daerah.
Semua pihak, jelasnya, harus berperan aktif dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan salah satu upayanya lewat penanaman kembali kawasan-kawasan yang kritis.
Sejumlah gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, ujar Rerie, harus menjadi pendorong bagi setiap warga negara untuk terus melindungi tanah airnya dari ancaman potensi bencana alam di sekitar kita.