Sabtu, 20/11/2021 22:02 WIB
Dakar, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan bahwa negaranya berinvestasi di Afrika, tanpa memberikan beban utang yang tidak berkelanjutan.
Hal ini disampaikan ketika menyaksikan penandatanganan kontrak senilai lebih dari US$1 miliar di ibukota Senegal, Dakar pada Sabtu (20/11), dan didampingi Menteri Ekonomi Senegal Amadou Hott.
Kesepakatan antara empat perusahaan AS dan Senegal disebut sebagai bagian dari penawaran negaranya, untuk membantu Afrika dalam membangun infrastruktur melalui kesepakatan yang transparan dan berkelanjutan.
"Berhati-hatilah untuk tidak secara langsung mengkritik proyek infrastruktur China, yang telah menjamur dalam dekade terakhir," kata Blinken selama kunjungan ke Nigeria pada Sabtu ini dikutip dari Reuters.
Beberapa Bulan Lagi, Hampir 55 Juta Orang Terancam Kelaparan di Afrika Barat dan Tengah
Bro Hizrah Sukses Jadi Milyarder Dengan Bisnis Herbal dan Properti
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dia mengatakan bahwa kesepakatan internasional kerap kali tidak transparan dan bersifat memaksa.
Namun AS, lanjut Blinken, berinvestasi "tanpa membebani negara dengan utang yang tidak dapat ditanganinya".
"Kesepakatan itu akan membantu meningkatkan infrastruktur, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat keselamatan publik dan ketahanan iklim," tambahnya.
Senegal adalah perhentian terakhir dalam tur tiga negara Blinken di Afrika, setelah kunjungan ke Kenya dan Nigeria. Tur ini menjadi kebijakan berbeda dari Presiden Joe Biden, setelah mantan Presiden Donald Trump meremehkan beberapa negara Afrika.