Kamis, 18/11/2021 07:46 WIB
WASHINGTON, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) berencana menginvestasikan miliaran dolar dalam memperluas kapasitas produksi vaksin COVID-19 dan menyediakan tambahan satu miliar dosis per tahun, kata koordinator COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients, Rabu (17/11).
Aktivis telah menekan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk meningkatkan pasokan vaksin ke negara-negara miskin.
Zients mengatakan pemerintah sedang bersiap untuk menawarkan pembuat vaksin mRNA bantuan substansial untuk memperluas infrastruktur dan kapasitas, termasuk fasilitas, peralatan, staf atau pelatihan.
Pfizer-BioNTech dan Moderna adalah satu-satunya pembuat vaksin mRNA, meskipun Zients mengatakan subkontraktor dari perusahaan tersebut juga akan disertakan.
Jajak Pendapat Menyebut Protes Kampus pro-Gaza sangat Merugikan Posisi Biden
Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Produksi akan dimulai pada paruh kedua 2022, katanya.
Investasi dalam produksi vaksin adalah bagian dari kemitraan swasta-publik untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri dan di seluruh dunia dan untuk mempersiapkan pandemi di masa depan.
Zients mengatakan, investasi tersebut akan dibayar dengan dana dari American Rescue Plan Biden yang ditandatangani menjadi undang-undang pada bulan Maret.
Dalam jangka pendek, program ini akan membuat sejumlah besar dosis vaksin COVID-19 tersedia dengan biaya untuk penggunaan global. Dalam jangka panjang, ini akan membantu membangun kapasitas manufaktur domestik yang berkelanjutan untuk memproduksi vaksin dengan cepat untuk ancaman di masa depan, kata Zients.
Zients mengatakan 80 persen orang Amerika berusia 12 tahun ke atas telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, menyoroti tonggak sejarah dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus mematikan.
Dia juga mengatakan 2,6 juta anak berusia 5-11 tahun akan menerima suntikan pertama vaksin COVID-19 pada akhir Rabu. (REUTERS)
Keyword : Amerika SerikatVaksin mRNAJoe Biden