Teror Bom Kedubes AS di Manila

Senin, 28/11/2016 14:59 WIB

Manila  - Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan, ditemukan di tempat sampah dekat kedutaan besar Amerika Serikat di Manila, Filipina langsung dijinakkan kepolisian setempat.  Tidak ada bangunan rusak dalam upaya tersebut.

Meski demikian, kejadian itu mengakibatkan kemacetan di wilayah sekitarnya. Kegiatan di kedubes AS berjalan seperti biasa. Puluhan warga Filipina mengantri di luar gedung untuk mengajukan permohonan visa. Kedubes belum memberi keterangan terkait kejadian tersebut.

Hal itu dikemukakan Pemimpin Kepolisian setempat, Joel Coronel.Coronel mengatakan polisi menerima telepon sebelum pukul tujuh pagi (06.00 WIB) dari petugas penyapu jalan, yang menemukan telepon seluler tua dengan jalinan kabel merah dan biru.

Telepon itu diduga bom rakitan. "Kejadian itu bukan peristiwa berbahaya dan kami tidak mengeluarkan peringatan waspada," kata Coronel.

Coronel  menambahkan petugas tidak menemukan bahan peledak dalam telepon tersebut. "Ledakan yang kalian dengar berasal dari alat penjinak. Kami akan mencari pelaku yang meletakkan barang mencurigakan itu di tempat sampah," katanya.

Namun, petugas intelijen kepolisian, yang menolak disebut namanya, mengatakan, telepon itu terhubung dengan alat peledak mortar setebal 81 milimeter. "Kami masih menyelidiki lebih lanjut, khususnya memeriksa apakah bahan peledak itu aktif," kata petugas itu.

Ia mengatakan, pegaris keras di Mindanao Tengah, provinsi di Filipina Selatan dikenal sering menggunakan alat serupa untuk membuat bom. Bom semacam itu meledak di kota Davao pada September.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung