Prediksi Sri Mulyani Terkait Perekonomian 2017

Minggu, 27/11/2016 06:51 WIB

Sentul - Kondisi perekonomian pada tahun 2017 akan berisiko global, sehingga perlu upaya mengatasi perlambatan harus dilakukan. Negara mau dan berkembang akan bersamaan mengalami situasi dan harus menjadi risiko.

Hal itu dikatakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurutnya, potensi risiko itu hadir setelah pemilihan Presiden AS berlangsung, karena dunia masih menebak-nebak arah kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dan rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk menyesuaikan suku bunga acuan.

Selain itu, tahun depan, dua negara dengan tingkat ekonomi stabil di Eropa sama-sama akan melaksanakan pemilihan umum, dan apa pun hasilnya bisa ikut mempengaruhi arah kebijakan politik maupun ekonomi di kawasan tersebut.

"Tahun depan ada election di Jerman dan Prancis, dua negara terbesar di Uni Eropa, yang apa pun pilihannya, itu bisa mempengaruhi kebijakan dan bisa menimbulkan risiko karena adanya ketidakpastian politik," kata Sri Mulyani dilansir Ant.

Risiko lainnya berasal dari perlambatan ekonomi di Tiongkok yang saat ini sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi seperti beberapa tahun lalu, karena dampaknya bisa menurunkan kinerja sektor perdagangan nasional.

Karena itu, menurut Sri, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejolak ekonomi global pada 2017 adalah menjaga sumber pertumbuhan ekonomi domestik dengan memperkuat konsumsi rumah tangga dan investasi. Juga memperkuat ketahanan fiskal melalui penyusunan APBN yang kredibel dan realistis.

"Dari sisi eksternal pengaruhnya menimbulkan risiko besar, maka kita harus berhati-hati untuk menjaga sisi domestik, agar kalau ada gejolak eksternal tidak merembes ke ekonomi nasional," kata Sri Mulyani lagi.

TERKINI
Anak Buah Arne Slot Bakal Menyusul Gabung Liverpool Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Mitsubishi Fuso Dukung Jambore Canter Mania di Jambi Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya