Kamis, 14/10/2021 13:48 WIB
Taipei, Jurnas.com - Taiwan tidak akan memulai perang dengan China, namun akan tetap mempertahankan diri. Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, pada Kamis (14/10), di tengah memanasnya hubungan kedua.
"Yang paling jelas adalah bahwa Republik China sama sekali tidak akan memulai atau memicu perang, tetapi jika ada gerakan, kami akan menghadapi musuh sepenuhnya," kata Chiu dalam rapat komite parlemen, menggunakan nama resmi Taiwan.
Ketegangan militer dengan China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, adalah yang terburuk dalam lebih dari 40 tahun. Chiu menyebut China akan mampu melakukan invasi skala penuh pada 2025 mendatang.
Dia berbicara setelah China melakukan serangan udara massal empat hari berturut-turut, ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan yang dimulai pada 1 Oktober.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
Chiu setuju dengan penilaian dari salah seorang anggota parlemen, bahwa kemampuan China dibatasi oleh kapasitas pengisian bahan bakar di udara, yang berarti hanya memiliki pesawat pengebom H-6, dan pesawat anti-kapal selam dan pengintai Y-8 yang terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina.
"Tujuan mereka di satu sisi untuk menekan Taiwan, dan di sisi lain untuk mengatakan kepada semua orang bahwa kami memiliki kemampuan untuk menakut-nakuti dan menghalangi pasukan militer asing untuk terlibat," ujar dia.
Keyword : Taiwan China Perang Regional Chiu Kuo-cheng